(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah bertahan di posisi mendekati tertinggi akhir 2014, terpicu penurunan persediaan minyak mentah AS dan upaya eksportir utama Arab Saudi mendorong harga mencapai $ 80 hingga $ 100 per barel dengan terus menahan pasokan.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 73 sen, atau 1,1 persen, pada $ 69,20 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent berada di $ 74,31 per barel, naik 83 sen, atau 1,1 persen, dari penutupan terakhir mereka.
Reuters melaporkan pada hari Rabu bahwa eksportir minyak atas Arab Saudi akan senang melihat kenaikan minyak mentah menjadi $ 80 atau bahkan $ 100 per barel, yang dilihat sebagai tanda bahwa Riyadh tidak akan mencari perubahan pada kesepakatan pemotongan pasokan OPEC yang diperkenalkan pada tahun 2017 untuk meningkatkan harga.
Analis menyatakan Arab Saudi dan rekan-rekan mereka di OPEC membutuhkan minyak yang lebih tinggi untuk posisi fiskal mereka dan Kerajaan berada pada program reformasi yang berani dan mahal. Jadi mereka mungkin terus membatasi pasokan.
Dipimpin oleh Arab Saudi, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekelompok produsen lain termasuk Rusia mulai menahan produksi pada tahun 2017 untuk mengendalikan kelebihan pasokan yang menekan harga sejak 2014.
Lebih lanjut mendukung harga minyak adalah harapan bahwa Amerika Serikat akan memperkenalkan kembali sanksi terhadap anggota OPEC Iran, yang dapat menghasilkan pengurangan pasokan lebih lanjut dari Timur Tengah.
Di Amerika Serikat, Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan pada hari Rabu bahwa pasokan minyak mentah komersial turun 1,1 juta barel dalam seminggu hingga 13 April menjadi 427,57 juta barel, yang mendekati tingkat rata-rata lima tahun sekitar 420 juta barel.
Dengan harga minyak mentah meningkat, para produsen yang tidak berpartisipasi dalam pembatasan sukarela meningkatkan produksi.
Produksi minyak mentah AS telah melonjak seperempatnya sejak pertengahan 2016, ke rekor 10,54 juta barel per hari (bpd).
Itu lebih dari yang diproduksi Arab Saudi. Hanya Rusia yang menghasilkan lebih banyak minyak, hampir 11 juta barel per hari.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak dapat bergerak naik dengan menurunnya persediaan minyak mentah mingguan AS dan upaya Arab Saudi menaikkan harga dengan membatasi produksi. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 69,70-$ 70,20, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 68,70-$ 68,20.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group