Harga Minyak Stabil di Area Tertinggi 3,5 Tahun

708

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah stabil, masih di bawah tertinggi 3,5 tahun pada Senin (14/05) terpicu sentimen sanksi AS terhadap eksportir minyak mentah utama Iran, sementara kenaikan pengeboran AS menunjuk ke produksi Amerika Utara yang lebih tinggi.

Harga minyak mentah berjangka AS naik 7 sen menjadi $ 70,75.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 25 sen menjadi $ 77,37 per barel pada 1205 GMT.

Kedua kontrak berjangka minyak mencapai tertinggi sejak November 2014 pekan lalu di $ 71,89 dan $ 78 per barel karena pasar mengantisipasi penurunan tajam dalam pasokan minyak mentah Iran setelah sanksi AS.

Tidak jelas seberapa keras sanksi AS akan menghantam industri minyak Iran. Banyak yang akan tergantung pada bagaimana konsumen minyak utama lainnya menanggapi tindakan Washington terhadap Tehran, yang akan berlaku pada bulan November.

China, Perancis, Rusia, Inggris, Jerman dan Iran semuanya tetap dalam perjanjian nuklir yang menempatkan kontrol pada program nuklir Iran dan menyebabkan pelonggaran sanksi ekonomi terhadap Iran dan perusahaan melakukan bisnis di sana.

Beberapa analis minyak telah mengatakan mereka memperkirakan ekspor minyak mentah Iran akan turun sedikitnya 200.000 barel per hari (bpd), sementara yang lain menempatkan angka mendekati 1 juta barel per hari.

Ada juga analis yang memperkirakan sanksi AS akan menghapus 400.000-500.000 bpd minyak mentah Iran dari pasar minyak global.

Jerman telah mengatakan akan melindungi perusahaan-perusahaannya dari sanksi AS, Iran mengatakan raksasa minyak Perancis Total belum menarik keluar dari ladangnya dan sementara itu tampaknya China siap untuk mengisi kekosongan yang dibuat oleh AS.

Lonjakan harga minyak datang pada saat pasokan ketat di tengah rekor permintaan Asia dan pengekangan produksi sukarela oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen non-OPEC termasuk Rusia.

Namun pada hari Senin, pasar dipengaruhi oleh berita tentang kenaikan pengeboran AS untuk produksi minyak baru.

Pengebor AS menambahkan 10 kilang minyak dalam seminggu hingga 11 Mei, sehingga total menjadi 844, tingkat tertinggi sejak Maret 2015, perusahaan jasa energi Baker Hughes mengatakan pada hari Jumat.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak masih berpotensi bergerak naik mengingat rencana AS mengenakan sanksi terhadap Iran yang akan menekan produksi minyak Iran. Namun peningkatan jumlah pengeboran kilang minyak AS dapat menekan harga minyak. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 71,20-$ 71,70, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 70,20-$ 69,10.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here