(Vibiznews – Commodity) – Harga biji-bijian di akhir minggu pada hari Jumat mixed, harga gandum pada minggu lalu menyentuh harga terendah lima bulan, harga kedelai naik karena ladang gandum mengalami kebanjiran, harga jagung tidak berubah .
Harga gandum Juli di CBOT ditutup turun 4 sen menjadi $4.91 ¼ per bushel dengan transaksi 15.655 kontrak. Estimasi dari Buenos Aires Grain Exchange bahwa ladang gandum sudah ditanami 49%. Sedangkan departemen pertanian Ukraina memperkirakan bahwa panen gandum 2018 sebesar 23-26 MMT turun dari panen tahun lalu sebesar 26.2 MMT.
Pada minggu ini harga gandum sempat menyentuh harga terendah 5 bulan pada harga $4.80 karena kekhawatiran kebijakan dari bea masuk Presiden Trump.
Harga kedelai September ditutup naik 14 ¾ sen menjadi $9.06 perbushel. Laporan dari EPA merencanakan kenaikan produksi dari biofuel sebesar 3% pada ahun 2019 menjadi 19.88 milyar galon. Biodiesel ditargetkan sebesar 2.43 milyar galon naik 330 juta galon.
Ladang kedelai di Barat AS mengalami curah hujan yang tinggi bahkan matahari tidak bersinar di Illonois sampai empat hari berturut-turut sehingga berita ini mengalihkan berita bea masuk dari Trump. Banjir terjadi di beberapa ladang karena curah hujan yang tinggi. Berita buruk ini belum tentu membuat harga kedelai langsung berbalik arah, bisa jadi cuma kenaikan yang sesaat saja.
Harga Jagung September tidak berubah di harga $3.66 ½. Laporan USDA penjualan ekspor sebesar 131,300 MT dikirim ke Mexico pada hari Jumat. Penjualan turun 30,000 MT untuk pengiriman 2017/18, sedangkan masih ada 101,300 MT untuk pengiriman 2018/2019. Penjualan 2018/2019 untuk dikirim ke Panama sebesar 117,000 MT
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group