Harga Minyak Naik Terpicu Gangguan Pasokan Libya

625

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah naik pada Selasa (03/07) setelah Libya mengumumkan force majeure pada sejumlah besar pasokannya, namun kenaikan produksi keseluruhan dari OPEC serta di Amerika Serikat menekan pasar.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 64 sen, atau 0,87 persen, pada $ 74,58.

Harga minyak mentah berjangka Brent berada di $ 77,95 per barel, naik 65 sen, atau 0,84 persen.

Pedagang mengatakan bahwa gangguan pasokan Libya mendorong harga pada hari Selasa, melebihi kenaikan pasokan bulan Juni dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Produksi Juni OPEC adalah 32,32 juta barel per hari (bpd), sebuah survei Reuters menunjukkan pada hari Senin, naik 320.000 bph dari Mei. Total Juni adalah yang tertinggi sejak Januari 2018.

Perusahaan Minyak Nasional Libya (NOC) mengumumkan force majeure pada pemuatan dari pelabuhan Zueitina dan Hariga pada hari Senin, sehingga total kerugian produksi 850.000 bph akibat penutupan ladang dan pelabuhan timur.

Pedagang juga telah mengawasi produksi minyak AS, yang telah melonjak 30 persen selama dua tahun terakhir menjadi 10,9 juta barel per hari (bph), menyerap setidaknya beberapa gangguan baru-baru ini.

Namun secara keseluruhan, analis mengatakan kebijakan produksi OPEC serta gangguan pasokan yang tidak direncanakan saat ini merupakan pendorong harga utama.

Di Asia, wilayah konsumsi minyak terbesar dunia, impor minyak laut telah jatuh sejak Mei, karena biaya yang lebih tinggi memadamkan konsumen dan perselisihan perdagangan yang meningkat antara Amerika Serikat dan China mulai berdampak pada ekonomi.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak berpotensi bergerak positif terpicu gangguan produksi di Libya. Namun jika sentimen peningkatan produksi AS dan OPEC terus berlanjut, akan menekan harga minyak. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 75,00-$ 75,50, namun jika melemah akan bergerak dalam kisaran Support $ 74,00-$ 73,50.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here