(Vibiznews – Index) – Surplus neraca perdagangan China dengan Amerika Serikat yang membengkak ke rekor pada bulan Juni karena ekspor secara keseluruhan tumbuh pada kecepatan yang solid, akan bisa mengobarkan perselisihan perdagangan yang lebih pahit dengan Washington.
Tapi tanda-tanda eksportir bergegas melakukan pengiriman sebelum tarif mulai berlaku pada minggu pertama bulan Juli dan para analis mengharapkan neraca perdagangan akan kurang menguntungkan bagi China dalam beberapa bulan mendatang sebagai dampak tariff baru atas ekspor mulai diberlakukan.
Surplus perdagangan China dengan Amerika Serikat, yang merupakan pusat dari pergumulan tarif, melebar ke rekor tinggi bulanan dari $ 28,97 miliar, naik dari $ 24,58 miliar pada Mei, menurut perhitungan Reuters berdasarkan data resmi dengan acuan dasar tahun 2008.
Trump, yang telah menuntut Beijing memotong surplus perdagangan, bisa menggunakan hasil terbaru untuk lebih meningkatkan tekanan pada China setelah kedua belah pihak pekan lalu masing-masing mengenakan tariff baru atas nilai impor sebesar $ 34 miliar barang masing-masing.
Washington telah memperingatkan akhirnya dapat memaksakan tarif lebih dari $ 500 miliar barang China – hampir jumlah total impor AS dari China tahun lalu.
Perselisihan ini telah menyentak pasar keuangan global, meningkatkan kekhawatiran perang dagang skala penuh yang bisa menggagalkan ekonomi dunia.
Bursa saham China jatuh dan mata uang yuan telah tergelincir, meskipun ada tanda-tanda dalam beberapa hari terakhir bank sentral bergerak ke memperlambat penurunan mata uang.
Nilai ekspor China selama bulan Juni China naik 11,3 persen dari tahun sebelumnya, demikian laporan China General Administration of Customs yang mengalahkan perkiraan untuk peningkatan 10 persen.
Nilai ekspor China ke Amerika Serikat meningkat 13,6 persen pada semester pertama 2018 dari tahun sebelumnya, sedangkan impor dari AS naik 11,8 persen pada periode yang sama.
Untuk surplus perdagangan antara China dan AS untuk masa Januari-Juni naik menjadi $ 133.760.000.000, dibandingkan dengan sekitar $ 117.510.000.000 pada periode yang sama tahun lalu.
Setelah awal yang kuat untuk tahun ini, pertumbuhan ekspor China telah dimoderasi baru-baru ini, dan diperkirakan akan menghadapi lebih banyak tekanan dari putaran awal tarif AS. Kedua survei bisnis resmi dan swasta melaporkan pesanan ekspor lebih lembut bulan lalu.
Investor takut pertempuran perdagangan berkepanjangan dengan Amerika Serikat bisa membahayakan kepercayaan bisnis dan investasi, mengganggu rantai pasokan global dan merugikan pertumbuhan di China dan seluruh dunia.
Korea Selatan, ekonomi terbesar keempat di Asia, memperingatkan pada hari Kamis bahwa komponen dan bahan yang digunakan dalam peralatan rumah, komputer dan perangkat komunikasi bisa terjebak dalam baku tembak dari perang dagang.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang