Harga Soft Commodities Turun Cuaca Mendukung Keberhasilan Panen

545

(Vibiznews – Commodity) – Harga Soft Commodities semua turun, bahkan harga kopi turun ke harga terendah empat tahun.

Harga kopi September turun $1.10 menjadi $108.25 per pound harga penutupan terendah empat tahun .
Harga kopi turun karena penguatan dari dolar AS membuat harga kopi mahal sehingga para spekulan melakukan transaksi jual. Harga kopi di New York terus melemah sedangkan di London harga kopi juga berpotensi melemah.

London adalah pasar yang potensial untuk kopi robusta Vietnam namun di Vietnam produksi kopi berkurang walaupun persediaan kopi masih melimpah di Eropa karena pembelian kurang. Kopi robusta Vietnam persediaannya ketat karena panen tahun lalu di bawah perkiraan.

Sedangkan harga kopi Arabika juga melemah karena melimpahnya panen kopi Arabika di Brazil banyak sekitar 60,000 kantong. Daerah perkebunan kopi arabika di Brazil sangat kering dan tidak akan turun hujan sampai minggu depan, suhu di Brazil lebih dingin namun tidak sampai merusak tanaman.

Harga gula Oktober turun $0.05 menjadi $11.08 perpound.
Harga gula turun karena banyaknya produksi gula. Kondisi ladang gula di Brazil, Uni Eropa dan Rusia tidak bagus namun di Thailand dan India sangat baik. Brazil khawatir dengan produksi tebu yang lebih cepat panennya dan biasanya semua tebu yang lebih cepat dipanen ini dipakai untk produksi etanol . Kondisi keringnya area kebun beet di Eropa dan Selatan Rusia membuat tanaman beet dapat rusak. India kembali ekspor gula menambah surplus gula, India bisa memproduksi 35 juta ton tahun 2018-19. Thailand mulai memproduksi gula dengan rekor tertinggi baru.

Harga kakao September turun $58 menjadi $2,337 perton.
Produksi kakao diperkirakan akan meningkat pada tahun ini sehingga harga turun. Cuaca di Afrika Barat sangat baik membuat hasil panen sangat baik. Curah hujan cukup dan suhu normal sehingga hasil panen bisa meningkat. Cuaca yang bagus juga berlangsung di Afrika Timur dan Asia. Di Malaysia dan Indonesia juga curah hujan baik dan suhu juga normal. Persediaan kakao sebesar 4.799 juta kantong.
Produksi kakao Indonesia turun 275,000 ton tahun ini dari 290,000 ton pada tahun 2017, karena tanaman kakao yang sudah tua dan petani berpindah ke tanaman yang lebih menguntungkan seperti kelapa sawit .

Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here