(Vibiznews-Economy) Jepang membukukan surplus perdagangan barang 721.408 miliar yen pada bulan Juni 2018 seperti yang dilaporkan Departemen Keuangan Jepang pada hari Kamis (19/07). Laporan tersebut menyebutkan neraca perdagangan luar negeri surplus setelah periode bulan sebelumnya defisit, terjadi karena adanya peningkatan ekspor melebihi perkiraan.
Surplus dagang Jepang naik 66,5 persen secara tahunan menjadi 721,4 miliar yen setelah periode bulan Mei 2018 alami defisit hingga 581 miliar yen. Surplus naik melebihi perkiraan pasar yang hanya di 531,2 miliar yen. Sepanjang tahun 2018 surplus bulan Juni merupakan surplus terebsar kedua setelah bulan Maret yang surplus 793,2 miliar yen.
Ekspor negeri sakura ini naik 6,7 persen secara tahunan menjadi 7,052 triliun yen, lebih sedikit dari perkiraan untuk kenaikan 7,0 persen dan turun dari 8,1 persen di bulan sebelumnya. Ekspor ke Asia naik 8,6 persen setahun menjadi 3,883 triliun yen, sementara ekspor ke China sendiri naik tahunan 11,1 persen menjadi 1,385 triliun yen. Ekspor ke Amerika Serikat merosot 0,9 persen ke 1,291 triliun yen, sementara ekspor ke Uni Eropa naik 9,3 persen menjadi 793,684 miliar yen.
Impor juga alami kenaikan namun dibawah ekspketasi, naik hanya 2,5 persen per tahun ke 6,330 triliun yen dibandingkan ekspektasi untuk kenaikan 5,3 persen dan turun tajam dari 14,0 persen sebulan sebelumnya. Impor dari Asia naik 1,6 persen ke 3,065 triliun yen, sementara impor dari China turun 0,6 persen menjadi 1,453 triliun yen. Impor dari Amerika Serikat turun 2,1 persen menjadi 701,676 miliar yen, sementara impor dari Uni Eropa naik 5,2 persen menjadi 764,577 miliar yen.
Jul Allens, Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang
