(Vibiznews – Forex) – Departemen Sensus dan Statistik Hongkong melaporkan hari Selasa (24/07) tingkat inflasi di negeri tersebut bulan Juni alami kenaikan melebihi bulan sebelumnya. Bahkan inflasi naik ke tingkat yang lebih tinggi sejak bulan Maret 2018.
Inflasi Hongkong naik menjadi 2,4 persen pada periode bulan Juni 2018, yang lebih tinggi dari kenaikan 2,1 persen di bulan Mei. Pemerintah setempat umumkan penyebab kenaikan inflasi terutama karena meningkatnya harga sewa rumah pribadi, ikan air asin dan paket tur.
Secara tahunan, harga naik lebih cepat untuk perumahan (2,1 persen dari 2 persen di bulan Mei); makanan (5,2 persen dari 4,7 persen); transportasi (2 persen dari 1,2 persen); pakaian & alas kaki (3,6 persen dari 1,4 persen); listrik, gas & air bersih (3,8 persen dari 3,4 persen) dan minuman beralkohol & tembakau (1,4 persen dari 0,2 persen) dan turun sedikit lebih rendah untuk layanan pendidikan (-3,7 persen dari -3,8 persen).
Secara bulanan tingkat harga konsumen negeri tersebut naik tipis 0,3 persen pada bulan Juni, setelah tidak berubah pada bulan sebelumnya.
Tentang laporan dari Departemen Sensus dan Statistik ini, seorang juru bicara Pemerintah berkomentar bahwa tekanan inflasi diperkirakan akan meningkat sedikit dalam waktu dekat dibandingkan dengan situasi pada semester pertama tahun ini, yang mencerminkan inflasi global yang lebih tinggi. Meskipun demikian, pemerintah setempat menjaga inflasi tetap dalam kisaran moderat untuk tahun 2018 dan dampaknya pada masyarakat berpenghasilan rendah.
Jul Allens/VMN/VBN/Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Jul A
