Emas Minggu Lalu & Arah Minggu Ini

968

(Vibiznews-Commodity) Emas berjangka ditutup lebih rendah pada minggu lalu, kehilangan nilainya untuk tiga minggu berturut-turut. Terlebih lagi, pada minggu lalu emas bukan saja ditutup pada nilai terendah pada tahun ini, namun terakhir kalinya emas berjangka ditutup dekat level ini adalah hampir satu tahun yang lalu.

Selama minggu yang berakhir pada tanggal 26 Agustus 2017, emas berjangka ditutup di $1,210 per ons, dan kemudian dibuka di $1,211 pada minggu pertama Juli 2017. Sejak itu emas naik kembali dan mencapai harga tertinggi pada tahun itu, ditutup pada grafik minggu di $1,351 setelah mencapai ketinggian $1,362 pada minggu itu. Harga emas menurun sepanjang kuartal terakhir 2017, sampai minggu yang berakhir pada tanggal 11 Desember yang menandai permulaan dari suatu rally yang membuat harga emas naik hampir $130 lebih tinggi.

Harga emas naik mendekati ketinggian setahun dari Januari sampai April tahun ini, diperdagangkan paling rendah diatas $1,300 dan menantang ketinggian pada tiga kesempatan diatas $1,360 per ons. Selama minggu yang berakhir pada tanggal 9 April, harga emas diperdagangkan ke titik tertinggi sebelum kekuatan dolar AS mulai menekan harga emas. Ini menandai permulaan dari suatu koreksi yang berlanjut sampai pada hari ini.

Minggu lalu emas ditutup pada kerendahan minggu yang baru untuk tahun ini. Pada hari Kamis minggu lalu emas diperdagangkan ke kerendahan $1,211. Jikalau bukan ada pernyataan dan tweeter dari Presiden Trump pada hari itu harga emas bisa terbawa lebih rendah lagi.

Kamis minggu lalu Presiden Trump berbicara mengenai ketidakpuasan dengan kebijakan moneter dari Federal Reserve sekarang ini, dan kepemimpinan dari Jerome Powell di dalam interview dengan CNBC. Ini diikuti oleh tweeter dari Presiden AS yang dikirim pada hari Jumat minggu lalu dimana dia mentweet “Amerika Serikat tidak seharusnya diatur dengan ketat karena kita sedang dalam kondisi yang baik. Pengetatan yang dilakukan sekarang merusak semua yang kita telah lakukan. Amerika Serikat seharusnya diijinkan untuk mengambil lagi apa yang telah hilang karena manipulasi matauang secara illegal dan kesepakatan dagang yang buruk. Hutang jatuh tempo dan kita menaikkan tingkat bunga. Benarkah kebijakan ini?”

Pernyataan Presiden Trump yang dikeluarkan pada hari Kamis minggu lalu selama interview dengan CNBC dan tweeter berikutnya menggerakkan indeks dolar AS hampir turun hampir seratus persen yang mengakibatkan emas bergerak dari kerendahannya $1,211 kembali naik ke $1,231 pada penutupan perdagangan hari Jumat minggu yang lalu.

Dolar AS mengalami pemulihan dan mendapatkan keuntungan pada minggu lalu. Namun, dolar AS mengalami kerugian sebagian pada hari Jumat minggu lalu bahkan ditengah ekonomi AS yang berada pada kuartal dengan pertumbuhan ekonomi terkuat selama hampir 4 tahun. Pemerintah AS melaporkan GDP yang bertumbuh pada kecepatan 4.1% pada kuartal kedua, membuat pertumbuhan GDP selama kuartal pertama yang direvisi naik 2.2% menjadi kelihatan kerdil.

Pertumbuhan GDP yang kuat yang dilaporkan ini pasti bisa menguatkan dolar AS pada minggu ini dan dengan demikian membuat tekanan terhadap harga emas berlangsung terus.

Dari 617 suara yang merespon kepada survei emas dari Kitco News di Main Street, 261 responden atau 42% memprediksi harga emas akan turun pada minggu ini, sementara 252 suara atau 41% mengatakan emas akan naik sementara 104 atau 17% mengatakan pasar “sideways”.

Charlie Nedoss, ahli strategi pasar senior di LaSalle Futures Group mengatakan dia melihat emas akan mengetes ujung terendah dari rentang belakangan ini sementara dolar AS mengetes ujung tertinggi.

Jim Wyckoff, analis tehnikal senioer dari Kitco melihat emas akan “sideways” menuju ke lebih rendah karena grafik tehnikal masih “bearish”.

Kevin Grady, Presiden dari Phoenix Futures and Options, tetap melihat emas minggu ini “bearish”. “Walaupun kita melihat sebagian pembelian ETF, saya percaya emas belumlah menemukan lantai dasarnya. Saya percaya test di level support $1,200 sudah diambang mata.”

Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here