(Vibiznews – Commodity) Harga minyak naik pada Senin malam (30/07) dengan pengenaan sanksi terhadap Iran membatasi distribusi minyak, meskipun ketegangan perdagangan global membatasi kenaikan harga.
Harga minyak mentah berjangka AS naik $ 1,65, atau 2,4 persen, pada $ 70,34 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent kontrak Oktober naik 90 sen, atau 1,2 persen, pada $ 75,19 per barel pada 9:55 pagi ET (1355 GMT). Kontrak September berakhir pada hari Selasa.
Harga minyak telah rally hampir tak terputus selama dua minggu terakhir, sebagian sebagai sanksi terhadap Iran sudah mulai membatasi aliran minyak dari negara itu.
Ekonomi AS tumbuh pada laju tercepat dalam hampir empat tahun pada kuartal kedua, tetapi dengan Washington dan Beijing berselisih atas perdagangan, harga minyak bisa bisa terbatas.
Arab Saudi pekan lalu mengatakan pihaknya menangguhkan pengiriman minyak melalui Selat Bab al-Mandeb Laut Merah, salah satu rute tanker paling penting di dunia, setelah Houthis Iran yang diserang Iran menyerang dua kapal di perairan itu.
Perusahaan energi AS menambahkan tiga kilang minyak dalam seminggu hingga 27 Juli, pertama kalinya dalam tiga minggu terakhir bahwa pengebor telah meningkatkan aktivitas, data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik dengan sanksi terhadap Iran membatasi aliran minyak. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 70,80-$ 71,30, dan jika turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 69,80-$ 69,30.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group