Emas Berhasil Mempertahankan Kenaikan Dari Posisi Rendah $1218

742

(Vibiznews-Commodity) Emas melanjutkan panjatannya yang mantap dari kerendahan “intraday” di level $1218 dan saat ini berada pada ujung paling atas dari rentang trading harian.

Dolar AS berada pada posisi yang defensif pada permulaan dari suatu minggu trading yang baru dan dilihat sebagai salah satu dari faktor kunci yang memberikan dukungan lebih lanjut kepada komoditi yang berdenominasikan dolar AS. Angka GDP AS kuartal kedua yang keluar pada hari Jumat akhir minggu lalu menunjukkan pertumbuhan ekonomi dengan kecepatan yang solid, meskipun demikian gagal mengesankan paritisipan pasar untuk mengantisipasikan pertumbuhan yang lebih kuat, dan menyebabkan tekanan turun atas “greenback”.

Hal ini diikuti dengan sentimen berhati-hati yang menguasai pasar saham Eropa menyokong permintaan akan asset “safe-haven” secara tradisional dan memberikan dorongan tambahan bagi metal berharga untuk “rebound” dari area sekitar batas “support” yang penting di level $1218.

Meskipun demikian, kondisi pasar masih tetap sama. Apabila kekuatan naik sedang membangun momentum yang positip, ada arus, dari kenaikan imbal hasil obligasi treasury AS dan prospek kenaiatn tingkat bunga the Fed, yang cenderung membawa pergi modal dari metal kuning yang tidak memiliki imbal hasil apa-apa.

Sebagai akibatnya, harga emas turun sedikit pada awal dari perdagangan sesi Amerika Serikat hari Senin kemarin, sementara harga perak naik sedikit. Kedua metal berharga tetap kokoh dalam genggaman pasar yang “bearish”, ditengah kurangnya berita yang bisa menggerakkan permintaan akan metal yang “safe-haven”.

Emas berjangka bulan Desember terakhir turun $1.60 per ons pada $1,231.10. Perak Comex bulan September terakhir naik $0.022 pada $15.515 per ons.

$1231-32 adalah “resistance” berikutnya setelah emas melewati $1227 dan resistan terakhir pada $1235. Sebaliknya apabila turun melewati $1218 bisa berlanjut ke kerendahan disekitar $1212.

Fokus minggu ini adalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat, Bank of Japan dan Bank of England. Hanya BOE yang diperkirakan membuat pergerakan kebijakan – sedikit menaikkan tingkat bunga. Pertemuan FOMC dari Federal Reserve dimulai pada hari Selasa dan berakhir pada hari Rabu sore dengan suatu pernyataan.

Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here