Emas Gagal Mempertahankan Keuntungannya Sekalipun Data Inflasi Tidak Berubah

775

(Vibiznews-Commodity) Pasar emas melepaskan keuntungannya setelah kenaikan sebentar pada saat dikeluarkannya data inflasi yang tetap tidak berubah pada tahun ini.

Pada hari Selasa kemarin, Departemen Perdagangan AS berkata bahwa Personal Consumption Expenditures Index bertambah 0.1% pada bulan Juni. Namun, inflasi tahunan tetap tidak berubah dari 2.2% pada bulan Mei.

PCE inti juga hanya bertambah 0.1% sebulan dan tidak berubah setahunnya 1.9%. Angka inflasi ini telah tetap tinggal pada level tersebut selama tiga bulan dan tetap sedikit dibawah dari target Federal Reserve sebesar 2.0%.

Para ekonom telah mencatat bahwa tekanan inflasi yang mandek bisa mencegah Federal Reserve dari mengetatkan kebijakan moneter secara agresif nantinya pada tahun ini, yang akan melemahkan dolar AS dan mendukung harga emas.

Data inflasi terakhir muncul pada saat bank sentral AS memulai pertemuan kebijakan moneternya selama dua hari. Pada saat ini Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan tingkat bunga dua kali lagi pada tahun ini; namun, sebagian anggota telah menasehati untuk menahan kenaikan tingkat bunga sampai ada tren kenaikan inflasi yang jelas.

Adam Button, analis matauang senior pada Forexlive.com mengatakan bahwa sedikit data yang mendukung kenaikan dolar AS, yang bisa memberikan kelegaan pada pasar emas.

Harga emas mula-mula melompat ke teritori yang tidak berubah dari harga awal sebagai reaksi awal terhadap data inflasi yang keluar, namun kenaikan tersebut hanya bertahan sebentar saja dengan pasar kembali berada dalam tekanan.

Rendahnya keengganan terhadap resiko di pasar dunia terus menghantam metal “safe-haven”. Selain itu kurangnya berita fundamental yang utama memberanikan para penjual yang berdasarkan grafik, dimana sebagian besar saat ini berpandangan “bearish”.

Emas berjangka bulan Desember terakhir diperdagangkan pada $1,228.30 per ons, turun 0.25% pada hari kemarin.

Beberapa analis mencatat bahwa data ekonomi menunjukkan sedikit kemunduran dalam pertumbuhan di kuartal ketiga dari 4.1% yang dilaporkan pada kuartal kedua. Namun, Andrew Hunter, ekonom pada Capital Economics mengatakan bahwa hal itu tidak akan menghentikan the Fed dari rencana menaikkan tingkat bunga saat ini. Dia menambahkan bahwa dengan kondisi pasar sekarang ini, hanya masalah waktu sebelum inflasi mencapai 2%.

Area $1225 terus menjadi rintangan terdekat, yang apabila berhasil ditembus akan menuju ke rintangan berikutnya pada $1232 dan diakhiri dengan “resistance” terberat pada $1335. Sebaliknya level $1218 sekali lagi menjadi “support” terdekat yang apabila tertembus akan menambah kerentanan metal kuning untuk mengetes kerendahan setahun di sekitar area 1212-11.

Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here