Emas Minggu Lalu & Arah Minggu Ini

822

(Vibiznews-Commodity) Meskipun emas berjangka berakhir lebih tinggi pada hari Jumat kemarin, namun ditutup lebih rendah dari posisi pembukaan awal minggu lalu. Ini menandakan minggu keempat berturut-turut dimana emas berjangka telah ditutup lebih rendah dan dibawah angka pembukaan pada hari Senin. Dari grafik dapat dilihat bahwa meskipun emas ditutup relatif tidak berubah, namun posisinya dibawah dari harga pembukaan pada awal minggu.

Selama delapan minggu terakhir, emas hanya ditutup lebih tinggi dari pembukaan awal minggunya, satu kali saja. Lebih signifikan lagi adalah kenyataan bahwa selama lebih dari dua bulan sebelumnya emas telah kehilangan nilainya hampir $100.

Dua bulan yang terakhir kita telah melihat dolar AS tetap kuat, dan pasar saham AS terus kokoh dan pulih dari tiga minggu aksi jual yang dimulai dari minggu tanggal 11 Juni. Saham AS telah mengalami keuntungan selama lima minggu terakhir bila dilihat dari Dow Jones Industrial Average.

Lingkungan dengan “risk-on” yang kuat dari hasil harga saham yang meningkat ditambah dengan kekuatan dolar AS dan kenaikan tingkat bunga telah membuat asset “safe-haven” berada pada posisi yang bertahan.

Dolar AS ditutup diatas 95 untuk pertama kalinya sejak bulan Juli 2017, diperdagangkan pada 95.04.

Event satu-satunya yang menarik dolar AS turun pada minggu lalu adalah laporan pekerjaan AS pada hari Jumat yang lalu yang menunjukkan bahwa pada bulan Juli Amerika Serikat hanya memperoleh 157.000 pekerjaan. Angka ini dibawah dari yang diperkirakan oleh para analis yang memprediksi penambahan pekerjaan sebanyak 195.000 pada bulan Juli.

Ekonomi AS yang bertumbuh dan kokoh terus membebani harga emas. Sepanjang perkiraan ekonomi terus menunjukkan pertumbuhan dan stabilitas, dolar AS akan tetap kokoh dan metal berharga akan tetap diperdagangkan dibawah tekanan.

Emas spot pada hari Jumat yang lalu diperdagangkan naik menghasilkan keuntungan sebesar $5.90 dan ditutup pada $1213, sementara emas berjangka bulan Desember terakhir diperdagangkan naik $7.00 per ons pada hari Jumat di $1227, namun turun 0.45% selama seminggu yang lalu.

Walaupun sentimen negatif pada pasar emas telah mencapai ketinggian yang historis, sebagian analis mengatakan bahwa harga emas terus terdorong turun dan kemungkinan menembus kebawah $1200 per ons dalam jangka pendek dengan pasar emas kekurangan katalisator untuk membalikkan tren sekarang ini.

David Madden, analis pasar pada CMC Pasar mengatakan,”Tingkat kecepatan turunnya emas melambat tetapi pasar masih dalam tren turun yang klasik.” Madden menambahkan bahwa dalam kondisi sekarang ini, dia memperkirakan harga emas akan melanjutkan penurunan yang pelan dan akhirnya bisa terdorong kebawah $1200 per ons. “Saya tidak berpikir kita akan melihat aksi jual yang besar pada emas, tetapi kita bisa melihat harga emas akhirnya terdorong ke “support” di 1,180. “ Dia menambahkan sulit untuk emas menjadi “bullish” dalam jangka pendek dengan dolar AS dan pasar saham AS terus mendominasi minat para investor.

Simona Gambarini, ekonom komoditi pada Capital Economics, setuju bahwa ada cukup “support” pada pasar emas untuk mencegah keruntuhan total pada harga emas, tetapi dia juga tidak meniadakan kemungkinan turun di bawah $1200 dalam jangka pendek.

Ryan McKay, commodity strategist pada TD Securities mengatakan bahwa sementara perusahaannya tidak meniadakan kemungkinan harga emas turun dibawah $1200, dia tidak melihat kelemahan yang berkelanjutan pada metal kuning.  Dia menambahakan bahwa diperlukan suatu lonjakan kekuatan dolar AS yang mendorong indeks dolar AS keatas angka 95 untuk bisa mendorong emas kebawah dari “support” kritikalnya.

Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here