(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah naik pada hari Senin malam (06/08) setelah produksi minyak mentah Arab Saudi mencatat penurunan tak terduga pada bulan Juli dan pengeboran AS tampaknya melambat.
Harga minyak mentah berjangka AS naik 71 sen atau 1,04 persen, menjadi $ 69,20 barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 43 sen atau 0,59 persen di $ 73,64 per barel.
Pasar juga mengantisipasi pengumuman dari Washington pada hari Senin pada perpanjangan sanksi AS terhadap eksportir minyak utama Iran. Apa yang disebut sanksi “snapback” akan dipulihkan pada jam 12:01 pagi hari EDT pada hari Selasa, menurut seorang pejabat Treasury AS.
Arab Saudi memompa sekitar 10.29 juta barel per hari (bpd) minyak mentah pada bulan Juli, dua sumber OPEC mengatakan pada hari Jumat, turun sekitar 200.000 bpd dari bulan sebelumnya.
Penurunan itu terjadi meski ada janji oleh Arab Saudi dan produsen utama Rusia pada Juni untuk meningkatkan produksi dari Juli, dengan Arab Saudi menjanjikan dorongan pasokan yang terukur.
Sebagian besar ekspor minyak mentah Iran pergi ke China dan India, tetapi sekitar 20 persen ke Eropa, di mana penyuling sudah memotong pembelian mereka. Arab Saudi pekan lalu memangkas harga jual resmi untuk pelanggan Asia ke level terendah empat bulan.
Namun, dengan Rusia, Amerika Serikat dan Arab Saudi sekarang menghasilkan 10 juta hingga 11 juta bpd minyak mentah, hanya tiga negara kini memenuhi sekitar sepertiga dari permintaan minyak global.
Sementara itu, perusahaan energi AS pekan lalu memangkas kilang minyak untuk kedua kalinya dalam tiga minggu terakhir karena laju pertumbuhan telah melambat selama beberapa bulan terakhir.
Pengebor memotong dua kilang minyak dalam seminggu hingga 3 Agustus, sehingga jumlah total turun menjadi 859, perusahaan jasa energi Baker Hughes mengatakan pada hari Jumat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik dengan penurunan produksi Arab Saudi. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 69,70-$ 70,20, dan jika turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 68,70-$ 68,20.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group