Pertumbuhan Ekonomi China Tunjukkan Tanda Pendinginan

569

(Vibiznews – Economy & Business) – Ekonomi China menunjukkan tanda-tanda pendinginan lebih lanjut sementara AS mempersiapkan tarif perdagangan lebih berat.

Data yang dilansir pada hari Selasa, menunjukkan pertumbuhan investasi yang melambat ke rekor terendah dan konsumen berubah menjadi lebih berhati-hati dalam pengeluaran.

Investasi aset tetap meningkat sebesar 5,5 persen pada Januari-Juli, hasil dari tindakan keras Beijing terhadap pinjaman pemerintah daerah yang dipakai untuk proyek-proyek yang meningkatkan pertumbuhan.

Output industri juga berada di bawah ekspektasi, terbebani oleh pembatasan polusi dan prospek perdagangan yang tidak menentu, menambah harapan bahwa pihak berwenang akan menggelar lebih banyak langkah-langkah stimulus kebijakan.

Perang dagang membawa tekanan yang lebih banyak pada ekonomi China yang sudah melambat, Beijing telah bergeser fokusnya untuk meningkatkan permintaan domestik dan mengambil pendekatan yang lebih terukur dalam kampanye untuk mengurangi risiko keuangan dan utang.

Ketika ekonomi mendingin, China menetapkan tenggat waktu untuk penjualan obligasi khusus lokal.

Pemerintah telah berjanji untuk meningkatkan pengeluaran pada proyek-proyek pembangunan jalan kereta api dan jalan-jalan tradisional sementara bank sentral memompa lebih banyak uang ke dalam sistem dan mendesak bank-bank untuk menawarkan lebih banyak pinjaman dengan harga lebih murah untuk usaha kecil .

Pinjaman dalam yuan baru melampaui ekspektasi pada bulan Juli, demikian data statistik yang dikeluarkan pada hari Senin.

Dengan kondisi ekonomi yang bergeser, Capital Economics telah memperkirakan bank sentral China akan segera memangkas suku bunga pinjaman resmi yang ditetapkan sejak tahun 2015, meskipun sebagian besar analis memperkirakan langkah-langkah dukungan yang lebih sederhana akan dikeluarkan untuk beberapa bulan mendatang.

Investasi telah diperkirakan tumbuh 6,0 persen dalam tujuh bulan pertama tahun ini, yaitu untuk masa dari Januari-Juni 2018.

Untuk Juli, investasi aset tetap tumbuh 3,0 persen dari tahun sebelumnya.

Penjualan ritel juga melemah karena konsumen China lebih enggan untuk membeli segala sesuatu mulai dari kosmetik dan barang sehari-hari lainnya hingga barang-barang mahal seperti peralatan rumah tangga dan furnitur.

Penjualan naik 8,8 persen pada Juli, di bawah 9,1 persen dari tahun sebelumnya dan turun dari 9,0 persen pada bulan Juni lalu, meskipun pemerintah melakukan pemotongan pajak impor yang luas pada bulan lalu.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Reuters menunjukkan bahwa konsumen China menemukan hampir satu dari tiga konsumen ingin berhenti membeli produk AS sekarang dan beberapa sudah memboikot barang-barang buatan Amerika.

Data yang menunjukkan investasi pada aset tetap sektor swasta naik 8,8 persen pada sepanjang bulan Januari-Juli, naik dari 8,4 persen pada semester pertama.

Tetapi pertumbuhan dalam belanja infrastruktur, penggerak ekonomi yang kuat, melambat menjadi 5,7 persen dalam tujuh bulan pertama dari sebelumnya sebesar 7,3 persen.

Investasi pada real estat melonjak 13,2 persen pada Juli tahun ini, tercepat dalam hampir dua tahun dan lebih tinggi dari kenaikan 8,4 persen pada Juni, menurut perhitungan Reuters.

Konstruksi baru mulai melonjak 32,4 persen pada tahun ini, kemungkinan didukung oleh penjualan rumah yang lebih kuat, kondisi pendanaan yang lebih baik untuk pengembang yang kekurangan uang dan pengeluaran pemerintah yang besar pada perumahan umum.

Pinjaman infrastruktur juga rebound tajam pada bulan Juli.

Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here