Emas Minggu Lalu dan Arahnya Minggu Ini

794

(Vibiznews-Commodity) Di dalam pidatonya yang pertama sebagai Gubernur Federal Reserve pada konferensi ekonomi di Jackson Hole, pidato Jerome Powell mengakibatkan dolar AS diperdagangkan turun lebih rendah dan harga emas bergerak naik dengan kuat.

Di dalam pidatonya, Powell berkata bahwa jalan kenaikan tingkat bunga bank sentral secara bertahap tetap “sesuai” dengan kelihatannya tidak ada peningkatan resiko dari “overheating”

Sadar bahwa Federal Reserve sedang memainkan tindakan keseimbangan yang sangat penting antara bergerak kearah normalisasi kebijakan moneter sementara berusaha agar tidak menghambat pertumbuhan ekonomi AS, Gubernur Powell terus menyulam ekonomi AS.

Powell berkata,”Kolega saya dan saya percaya bahwa proses normalisasi yang bertahap ini tetap sesuai”.

Yang paling penting dia mempertahankan level keyakinan yang tinggi di dalam pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. “Dengan keyakinan bisnis dan rumah tangga yang solid, level penciptaan pekerjaan yang sehat, naiknya penghasilan dan datangnya stimulus fiskal, ada alasan yang baik untuk mengharapkan “performance”  yang kuat ini akan terus berlangsung.

Pernyataannya dengan kuat mengkonfirmasi diteruskannya normalisasi kuantitatif melalui serangkaian kenaikan tingkat bunga bertahap secara kuartalan, bersamaan dengan pengurangan asset masif dari bank sentral, yang membengkak menjadi $4.5 triliun pada puncaknya. AS,

Saat ini, dipercaya bahwa Federal Reserve akan menaikkan tingkat bunga sebanyak 25 basis poin ( ¼ %) dua kali lagi pada tahun ini.

Hasil bersih dari pidatonya pada hari Jumat yang lalu adalah kenaikan yang kuat di pasar saham AS, tekanan jual yang kencang atas dolar AS dan gerak naik yang besar pada emas.

Indeks dolar AS diperdagangkan turun 0.54% dan sekarang ini tetap pada 95.07. Emas berjangka telah naik $18.20 dan kontrak Comex bulan Desember ditutup pada  $1,212.20.

Keuntungan pada emas hari Jumat minggu lalu adalah akibat dari melemahnya dolar AS dan para trader membeli metal kuning berharga pada harga yang lebih tinggi. Emas  Spot diperdagangkan di $1205 per ons, naik $20.40 pada hari itu. Seperempat dari keuntungan pada hari Jumat yang lalu disebabkan oleh melemahnya dolar AS sementara $14.95 karena para trader membeli emas.

Untuk sebagian analis komoditi, hari-hari ini bisa menjadi waktu yang sempurna untuk membeli emas dengan kelihatannya kebijakan moneter AS akan mendukung dolar AS terus bergerak. Tren penurunan emas selama empat bulan kelihatannya telah sampai ke suatu perhentian setelah para ekonom mendeskripsikan komentar dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell sebagai netral menuju dovish. Metal kuning mengalami keuntungan mingguan yang terbaik sejak akhir bulan Maret, mengakhiri enam minggu kerugian berturut-turut.

Bill Baruch, Presiden dari Blue Line Futures, berkata bahwa dia melihat emas beralih menjadi “bullish” dan menantikan momentum untuk harga emas naik ke $1,250 per ons sebelum mulai memudar lagi. Dia menambahkan bahwa perusahaannya merekomendasikan kepada klien mereka untuk membeli emas dengan agresif dan memonitor posisi dengan ketat.

Dia mengatakan,’Ini adalah pergerakan di dalam emas yang telah kita tunggu-tunggu. Kami memberitahukan untuk membeli sebanyak mungkin emas yang mereka rasa baik dan terus memonitor posisi secara hari demi hari, jam demi jam, apakah pergerakan harga emas sesuai dengan apa yang telah diharapkan? Begitu jawabannya adalah “saya tidak tahu”, itulah saatnya untuk mengurangi posisi beli yang telah diambil. Namun sebelum hal itu tejadi, kami akan terus menekan pasar”.

Rally emas dipicu oleh Powell yang memberikan sedikit petunjuk yang baru mengenai kebijakan moneter yang akan datang. Sementara dia berkata bahwa ekonomi Amerika Serikat telah banyak menguat, dia bersikap relatif netral pada kecepatan dalam kebijakan moneter sekarang ini. Dia mencatat bahwa “nampaknya tidak ada tanda-tanda resiko ekonomi yang meningkat memanas”

David Madden, ahli strategi pasar pada CMC Markets, berkata bahwa ini bisa jadi bagus bagi kebijakan moneter Amerika Serikat. Dia menambahkan dia melihat pidato dari Jerome Powell sebagai “menekan rem” atas ekspektasi terhadap kebijakan moneter AS. Pesannya adalah: segala sesuatu berjalan mantap dan hal ini bisa berarti baik bagi emas. Dia berkata,”Saya piker karena ekonomi AS kuat, pasar berharap melihat sesuatu yang lebih “hawkish”.

Simon Derrick, managing director dari BNY Mellon, berkata komentar terakhir dari kepala bank sentral AS menambahkan tekanan turun kepada lingkungan dolar AS yang sudah goyah. Dia menambahkan bahwa komentar itu bisa menjadi signal dolar AS telah mencapai puncaknya dan harga emas telah mencapai dasarnya.

Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here