(Vibiznews-Commodity ) Data ekonomi yang tidak dapat disangkali paling penting yang dirilis pada bulan ini adalah laporan pekerjaan Departemen Tenaga Kerja AS yang keluar pada hari Jumat minggu lalu. Perkiraan ekonomi untuk pekerjaan nonfarm yang baru untuk bulan Agustus muncul di 190.000. Data actual yang dirilis muncul diatas dari yang diperkirakan menunjukkan bahwa 201.000 pekerjaan nonfarm yang baru ditambahkan pada bulan yang lalu.
Angka yang solid ini adalah data terakhir dan paling penting yang Federal Reserve akan lihat selama pertemuan FOMC berikutnya yang diskedulkan untuk dimulai pada tanggal 26 September.
FedWatch tool dari CME memprediksikan bahwa ada 99% kemungkinan Federal Reserve akan mengumumkan dan mengimplementasikan kenaikan tingkat bunga berikutnya ¼ persen pada pertemuan akhir bulan ini. Pada hari Jumat minggu lalu setelah rilis data laporan pekerjaan probabilita dari kenaikan tingkat bunga menurut FedWatch tool sekarang menjadi 99.8%.
Tingkat bunga yang lebih tinggi sangat mendukung kenaikan dolar AS. Indeks dolar AS pada saat ini berada pada 95.335, setelah kenaikan bersih 0.347 poin (+0,37%). Menguatnya dolar AS adalah 100% penyebab turunnya harga emas pada hari Jumat yang lalu.
Di dalam interview dengan Market Watch, Rob Haworth berkata,”Kami tetap berhati-hati terhadap emas selama sisa tahun ini, dengan the Fed yang sedang berpacu untuk memenuhi rencana kenaikan tingkat bunga mendukung penguatan dolar AS. Pertumbuhan diluar dari AS adalah tidak mungkin memburuk menjadi resesi pada tahun ini, membatasi permintaan safe haven dari emas.”
Emas Spot berada pada $1,195.90 setelah dikurangi dengan penurunan $3.60 pada hari Jumat yang lalu. Menurut KGX (Kitco Gold Index), para trader melakukan pembelian yang menaikkan metal kuning berharga sebesar $0.95, namun menguatnya dolar menyebabkan harga emas menurun sebanyak $4.55.
Dengan pertumbuhan upah AS kembali meningkat, Federal Reserve bisa secara “auto-pilot” menaikkan tingkat bunga, menurut analis yang kuatir apakah ini artinya bagi emas.
Data employment bulan Agustus yang mengirim emas ke kerendahan harian pas dibawah level $1,200 per ons pada hari Jumat, kemungkinan memainkan peranan yang besar di dalam arah dari harga emas pada minggu ini.
Bart Melek Kepala Global Strategi dari TD Securities mengatakan,”Emas kemungkinan besar bergerak turun pada minggu ini dan mengetes kerendahan belakangan ini. Jangan heran apabila turun sampai dibawah $1,183 dalam waktu dekat ini. “
Emas telah membalikkan keuntungan belakangan ini setelah muncul laporan pekerjaan AS bulan Agustus, yang menunjukkan bahwa telah ada penambahan 201.000 posisi sementara tingkat pengangguran tetap tidak berubah di 3.9%.
Tetapi, gambaran kunci dari laporan tersebut adalah upah rata-rata per jam, yang naik 0.4% pada bulan Agustus dan mendorong kenaikan upah tahunan menjadi 2.9% – pertumbuhan yang paling kuat di dalam Sembilan tahun.
Melek mengatakan,”Pertumbuhan upah riil telah secara tradisional menjadi katalisator bagi tekanan inflasi. Hal ini menguatkan the Fed untuk menaikkan secara bertahap tingkat bunganya. Kami tidak berpikir ini adalah kematian bagi emas, namun sulit untuk melihat rally emas yang signifikan selagi the Fed tidak mendukungnya.:
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido