(Vibiznews – Commodity) Harga minyak naik menuju level tertinggi tahun ini pada akhir perdagangan Kamis dinihari (13/09), setelah penurunan persediaan minyak mentah AS dan sebagai prospek hilangnya pasokan Iran menambah kekhawatiran atas keseimbangan antara konsumsi dan produksi.
Harga minyak mentah berjangka AS naik $ 1,12, atau 1,6 persen, untuk menetap di $ 70,37 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent berakhir naik 59 sen di $ 79,65 per barel dan sempat menembus di atas $ 80.
Administrasi Informasi Energi (EIA) AS mengatakan Rabu bahwa persediaan minyak mentah AS turun 5,3 juta barel pekan lalu.
Di luar Amerika Serikat, pedagang telah berfokus pada dampak sanksi AS terhadap Iran yang akan menargetkan ekspor minyak dari November.
Menteri energi Rusia Alexander Novak pada hari Rabu memperingatkan dampak sanksi AS terhadap Iran. Novak mengatakan pasar minyak global “rapuh” karena risiko geopolitik dan gangguan pasokan.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak pada 2019 dalam laporan bulanannya dan mengatakan meningkatnya tantangan di beberapa negara berkembang dan negara berkembang dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi global.
OPEC mengatakan pihaknya memperkirakan pertumbuhan permintaan 1,41 juta bpd pada 2019, turun 20.000 bph dari perkiraan sebelumnya.
Pedagang minyak juga mengamati perkembangan kategori 4 Hurricane Florence yang diperkirakan akan membuat pendaratan pada hari Jumat.
Produksi minyak mentah tidak akan terpengaruh oleh badai “monster”, tetapi evakuasi lebih dari satu juta penduduk, serta bisnis, telah mendorong lonjakan permintaan bahan bakar jangka pendek.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak berpotensi naik dengan penurunan produksi AS dan sentimen sanksi AS terhadap Iran yang memicu pengetatan pasokan. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 70,90-$ 71,40, jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 69,90-$ 69,40.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group