Harga Minyak Melompat Tertinggi 4 Tahun; Rusia dan OPEC Enggan Tingkatkan Produksi

758

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah melompat ke level tertinggi empat tahun pada Selasa (25/09), terpicu oleh sanksi AS yang akan segera terjadi terhadap ekspor minyak mentah Iran dan keengganan OPEC dan Rusia untuk meningkatkan produksi guna mengimbangi potensi yang menekan pasokan global.

Harga minyak mentah berjangka AS naik 30 sen menjadi $ 72,38 per barel, mendekati tertinggi sejak pertengahan Juli.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 61 sen menjadi $ 81,81 per barel pada 1121 GMT, setelah menyentuh puncak sesi $ 82,20, harga tertinggi sejak November 2014.

Harga minyak berada di jalur untuk kenaikan kuartalan kelima berturut-turut, rentang kenaikan terpanjang sejak awal 2007, ketika enam kuartal berjalan menuju rekor tertinggi $ 147,50 per barel.

Amerika Serikat akan menargetkan ekspor minyak Iran dengan sanksi mulai 4 November, dengan Washington memberikan tekanan pada pemerintah dan perusahaan di seluruh dunia untuk memotong pembelian mereka.

Mohammad Barkindo, sekretaris jenderal Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), mengatakan di Madrid pada hari Selasa bahwa penting bagi OPEC dan mitranya, termasuk Rusia, untuk bekerja sama untuk memastikan mereka tidak jatuh dari satu krisis ke krisis lainnya.

Badan Energi Internasional memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak yang kuat sebesar 1,4 juta barel per hari (bpd) tahun ini dan 1,5 juta barel per hari pada 2019, dan mengatakan dalam laporan terbarunya bahwa pasar sedang mengetat.

Presiden AS Donald Trump telah menuntut agar OPEC dan Rusia meningkatkan pasokan minyak untuk menutupi penurunan ekspor Iran yang diperkirakan. Iran adalah produsen terbesar ketiga di OPEC. Namun OPEC dan Rusia menolak permintaan seperti itu.

Kelompok “OPEC +”, yang meliputi orang-orang seperti Rusia, Oman dan Kazakhstan, bertemu pada akhir pekan untuk membahas kemungkinan peningkatan produksi minyak mentah, tetapi hasil dari pertemuan itu adalah bahwa kelompok itu tidak terburu-buru untuk melakukannya.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak berpotensi naik dengan sentimen sanksi AS terhadap Iran yang mengurangi ekspor Iran dan memperketat pasokan. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 72,90-$ 73,40, jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 71,90-$ 71,40.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here