(Vibiznews – Commodity) – Pekan ini perdagangan gula mentah di pasar komoditas internasional bangkit kembali seiring manisnya harga gula dan akan mencetak keuntungan mingguan pertama setelah 2 pekan berturut merugi hingga terjun ke posisi harga terendah lebih dari 1 dekade.
Harga gula naik kembali seperti yang terlihat pada penutupan pasar pagi tadi hari Jumat (05/10) yang menguat namun masih di posisi tertinggi 3 pekan yang dicapai perdagangan sebelumnya. Kenaikan harga gula masih mendapat sentimen seputar performa mata uang Brasil terhadap dolar AS sekalipun perdagangan sebelumnya koreksi.
Anjloknya harga gula dalam 2 pekan terakhir dipicu oleh penurunan nilai mata uang Real Brasil namun hingga kini sudah naik 5 persen dan itu memberikan minat bagi pasar untuk membeli gula. Namun secara fundamental, pasokan gula global yang berlebih apalagi dengan meningkatnya ekspor India sebagai produsen terbesar kedua menjadi tekanan lanujutan bagi harga gula.
Harga gula mentah akhir perdagangan bursa New York pada hari Jumat (05/10) pagi ditutup naik naik 0,1 sen atau 0,8 persen pada 12,33 sen per lb. Demikian juga dengan harga gula putih Desember ditutup naik $ 2,90 atau 0,9 persen pada $ 341,6 per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga gula alami profit taking yang juga didukung dengan tingginya nilai dollar AS menimbang rilis data NFP.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang