(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah mixed pada perdagangan sesi Asia hari Selasa (20/11) di tengah ekspektasi bahwa produsen OPEC akan segera memangkas pasokan untuk mencegah kelebihan pasokan di tengah melambatnya pertumbuhan permintaan dan adanya lonjakan output minyak dari Amerika Serikat.
Terpantau di pasar komoditas sesi Asia awal pekan, harga minyak mentah berjangka jenis Brent yang merupakan harga patokan minyak dunia turun 0,50 persen menjadi $ 66,50 per barel sementara itu harga minyak mentah berjangka AS atau WTI alami kenaikan 0,55 persen pada $ 57,18.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang dipimpin oleh Arab Saudi, mendorong kartel produsen dan sekutu-sekutunya untuk memotong 1 juta hingga 1,4 juta barel per hari (bpd) pasokan untuk menyesuaikan perlambatan pertumbuhan permintaan dan mencegah kelebihan pasokan.
Meskipun harga minyak mentah sepekan terakhir terangkat, tetapi posisi harga hampir seperempat di bawah puncak baru-baru ini pada awal Oktober, terbebani oleh lonjakan pasokan dan perlambatan pertumbuhan permintaan. Pasokan minyak di Amerika Serikat melonjak, dengan produksi naik hampir seperempat tahun ini ke rekor 11,7 juta barel per hari.
Untuk perdagangan selanjutnya, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi turun kembali oleh sentimen kekhawatiran pasar akan proyeksi permintaan global dan juga jika posisi mata uang dollar AS bergerak bullish.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Jul Allens



