(Vibiznews-Commodity) Harga emas dan perak naik lumayan pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat pada hari Rabu kemarin, didukung oleh indeks dolar AS yang melemah pada hari kemarin dan oleh “rebound” nya pasar minyak mentah.
Emas berjangka bulan Desember terakhir naik $2.60 per ons pada $1,223.80. Perak Comex bulan Desember terakhir naik $0.141 pada $14.41 per ons.
Analis dari ING, Warren Patterson mengatakan,”melemahnya dolar AS telah membuat harga emas menguat pada hari Rabu kemarin. Ada juga meningkatnya keprihatinan mengenai ekonomi global sebagai hasil dari isu perdagangan yang telat yang memberikan dukungan bagi emas.”
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap sekeranjang matauang utama, melemah setelah membukukan keuntungan harian yang terbesar dalam dua minggu pada hari Selasa kerena aksi jual saham-saham dunia yang memicu pembelian “safe-haven”. Selain itu komentar oleh pejabat Federal Reserve AS yang membuat keraguan terhadap kecepatan pengetatan moneter.
Pasar saham global kebanyakan menguat semalam. Indeks saham AS juga mengarah naik pada pembukaan perdagangan sesi New York, setelah kerugian yang besar pada hari Selasa yang menghapus keuntungan indeks saham tahun ini. Kelihatannya indeks saham AS telah berada pada paling tidak puncak jangka pendek, jika tidak puncak pasar utama. Jika demikian, hal ini merupakan faktor “bullish” bagi metal berharga sebagai “asset class” yang merupakan kompetitornya.
Hari ini bisa menjadi trading yang lebih tenang pada perdagangan sesi Amerika Serikat, pada saat liburan Thanksgiving AS. Pasar AS tutup pada awal hari Rabu, dan pada hari Jumat ada penjualan “Black Friday” yang mana dimantaatkan oleh para trader dan investor keluar untuk berbelanja hadiah Natal.
Pergerakan naik akan berhadapan dengan “resistance” pada $1,225, sedangkan pergerakan turun akan menemui “support” pada 1,216 yang apabila berhasil ditembus akan berhadapan dengan $1,208.
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
