Indonesia Perlu Siapkan Kebijakan Ekonomi Tahan Terhadap Dinamika Global

641

 

(Vibiznews – Economy & Business) – Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, Indonesia harus banyak merefleksi dan berpikir keras untuk mendesain kebijakan ekonomi yang berdaya tahan terhadap dinamika global, demikian penjelasan dari Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam acara The 8th Annual International Forum on Economic Development and Public Policy.

“Indonesia telah mencapai banyak dan belajar banyak. Bukan pencapaian yang mudah, tapi 2018 merupakan fase bagi Indonesia untuk berpikir kuat dalam menyiapkan berbagai dinamika ekonomi global,” tukasnya di Ballroom Inaya Hotel Nusa Dua Bali, Rabu (06/12).

Indonesia telah mengalami tiga fase perekonomian yang sangat mempengaruhi kemajuannya. Pertama fase orde baru dimana Indonesia mampu memanfaatkan harga minyak yang meningkat.

Kedua, fase saat harga minyak dunia jatuh. Indonesia berubah dari negara yang mengandalkan hasil alam ke manufaktur bahkan mampu menghadapi industrialisasi dengan penguatan buruh. Ketiga, reformasi tahun 1998.

“Dari tiga episode fase itu, Indonesia sebagai negara dengan populasi besar, konsisten dengan tema pembangunan kualitas SDM,” jelasnya pada acara yang bertema “Building For The Future: Strengthening Economic Transformation in Facing Forward Global Evolution”. 

Dalam kesempatan tersebut, Menkeu juga mengungkapkan bahwa wilayah Asia merupakan wilayah yang bisa mendapatkan keuntungan dari perubahan globalisasi. Untuk memaksimalkan hal itu, penting bagi negara-negara memformulasikan kebijakan ekonomi dengan framework yang sistematis.

Dalam pertemuan G20 juga disebutkan bahwa negara-negara maju harus terus memperhatikan negara yang belum mampu mengejar ketertinggalannya. Berbagai kebijakan yang telah dibuat harus direviu kembali. Ia berharap dengan hadirnya berbagai pembicara internasional dapat memberikan kontribusi terkait hal tersebut.

“Apa yang dibutuhkan bagi Indonesia adalah untuk belajar menyiapkan formulasi kebijakan yang bisa mengerti arah ekonomi dunia. Ini bukan tugas yang mudah,” tutur Menkeu.

Terakhir, Menkeu menerangkan Indonesia memasuki tahun 2018 dengan optimisme, namun sepanjang 2018 terjadi berbagai dinamika ekonomi. Untuk itu, penting bagi Indonesia untuk mampu mendesain kebijakan mulai dari jangka pendek dan berdampak hingga 10 tahun bahkan 20 tahun mendatang.

 

 

Belinda Kosasih/Coordinating Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting

Editor: Asido Situmorang

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here