(Vibiznews-Commodity) Emas sekarang diperdagangkan disekitar $1,278; turun 0.37 persen dalam sehari. Kemarin metal kuning ini memiliki grafik “bearish-lower-high” di $1,283.50 kemarin, memvalidasi tembusnya rentang turun pada hari Jumat minggu lalu meskipun meningkatnya keprihatinan akan pertumbuhan ekonomi global dan meredupnya prospek “breakthrough” kesepakatan perdagangan AS-Cina.
IMF menurunkan perkiraan akan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2019 sebanyak 0.2 persen menjadi 3.5%, revisi turun IMF yang kedua. Kali ini, menurut CNN, disebabkan karena kelemahan di Turki dan Jerman.
Perlu dicatat, perang dagang Cina-AS masih jauh dari berakhir. Terlebih lagi, kedua belah pihak telah membuat sedikit atau tidak ada samasekali mengenai isu-isu kunci seperti pencurian properti intelektual orang Amerika dari orang Cina.
Karenanya, tidaklah mengherankan melihat indeks saham berjangka pada S&P 500 diperdagangkan dengan warna merah. Berjangkanya turun 0.54 persen. Indeks saham Asia yang mayor seperti Nikei, S&P ASX, Hang Seng 200 da Shanghai Composite juga dilaporkan mengalami kerugian.
Meskipun demikian, metal kuning “safe-haven” tetap berada dalam tekanan. Jadi bisa dikatakan bahwa faktor-faktor tehnikal mengatasi faktor-faktor fundamental. Sebagai akibatnya, metal kuning berharga ini beresiko jatuh ke $1,265, setelah melewati “support” pertama di $ 1,273 dan “support” kedua di $1,270. Sementara kalau berhasil naik kembali, maka akan berhadapan dengan “resistance” pertama di $1,281 dan “resistance” kedua di $1,286 dan $1,288.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting Group
Editor: Asido