Harga Minyak Naik Terdukung Sentimen Bullish

713

(Vibiznews – commodity) Harga minyak naik pada Selasa (05/02) terpicu pengenaan sanksi AS terhadap Venezuela dan pengurangan produksi OPEC dan sekutunya untuk mencegah kelebihan pasokan, tetapi data menunjukkan penurunan pesanan pabrik AS membebani pasar.

Harga minyak mentah berjangka WTI AS naik 46 sen, atau 0,84 persen, pada $ 55,02 per barel pada 0940 GMT. Mereka menyentuh level tertinggi mereka dalam lebih dari dua bulan di $ 55,75 sehari sebelumnya.

Harga minyak mentah berjangka Brent internasional naik 33 sen, atau 0,53 persen, pada $ 62,84 per barel, turun dari tertinggi $ 63,63.

Perdagangan berjalan pada volume yang lebih rendah di beberapa bagian Asia Timur karena liburan Tahun Baru Imlek.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu-sekutunya, termasuk Rusia, sepakat untuk mengurangi produksi bulan ini untuk mencegah kelebihan pasokan.

Industri minyak umumnya percaya pembatasan akan membantu menyeimbangkan pasar pada 2019.

Analis mengatakan sanksi AS terhadap Venezuela telah memusatkan perhatian pasar pada pasokan global yang lebih ketat.

Sanksi akan secara tajam membatasi transaksi minyak antara Venezuela dan negara-negara lain dan mirip dengan yang dikenakan terhadap Iran tahun lalu, kata para ahli pada hari Jumat, setelah melihat rincian yang diposting oleh Departemen Keuangan.

Sementara itu, survei Reuters menemukan bahwa pasokan dari negara-negara OPEC telah mengalami penurunan terbesar dalam dua tahun, karena Arab Saudi dan sekutu-sekutu Teluk Arabnya melakukan pengiriman berlebihan atas pemotongan yang dijanjikan, sementara Iran, Libya dan Venezuela mencatat penurunan yang tidak disengaja.

Tetapi ada yang membebani pasar, dimana data pemerintah AS menunjukkan pesanan baru untuk barang-barang buatan AS secara tak terduga turun pada bulan November, dengan penurunan tajam dalam permintaan untuk mesin dan peralatan listrik.

Prospek ekonomi global dan prospek pertumbuhan permintaan bahan bakar telah diselimuti oleh data ekonomi yang buruk di Tiongkok dan ketegangan perdagangan AS dan China.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik terdukung sentimen bullish penurunan pasokan OPEC dan pengenaan sanksi AS terhadap Venezuela. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 55,50-$ 56,00, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 54,50-$ 54,00.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here