(Vibiznews-Commodity) Setelah mengalami penurunan ke $1320 pada awal perdagangan hari Jumat minggu lalu, metal berharga kuning ini bangkit naik pada setengah hari kedua dari hari Jumat yang lalu dan terakhir terlihat diperdagangkan disekitar $1330, naik 0.4% pada hari itu dan terlihat ditutup dengan warna hijau pada grafik mingguan untuk ke delapan kalinya pada sepuluh minggu terakhir.
Penurunan yang tajam terlihat di imbal hasil obligasi treasury AS pada paruh waktu kedua pada hari Jumat minggu lalu, membuat emas yang “safe-haven” mendapatkan kekuatan. Selanjutnya, penurunan imbal hasil obligasi membebani dolar AS dan dengan demikian memberikan tambahan kekuatan naik terhadap metal kuning ini. Pada hari itu, imbal hasil atas obligasi 10 tahun turun 1.7% secara basis harian dan indeks dolar AS kehilangan 0.5% secara mingguan pada 96.50.
Sebelumnya pada sesi perdagangan Amerika Serikat, beberapa pejabat Fed menyuarakan dukungan mereka untuk sikap kebijakan moneter yang sabar saat ini menjelang testimoni Gubernur Powell di depan Kongres minggu ini.
Sementara itu, kenyataan bahwa indeks saham utama di Amerika Serikat bertahan pada keuntungan hariannya membuat metal kuning sulit naik lebih tinggi untuk sementara ini.
Secara tehnikal, kenaikan selanjutnya dari metal kuning ini akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1335.71 yang apabila berhasil ditembus akan naik lagi dan berhadapan dengan “resistance” berikutnya di $1347.48 dan $1353.49. Sebaliknya penurunan dari harga emas akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1317.93, yang apabila berhasil dilewati akan turun lagi dan bertemu dengan “support” selanjutnya di $1311.93 dan akhirnya di level psikologis $1300.15.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
