Harga Emas Turun Sedikit Setelah Rilis Data GDP AS Kuartal Ke 4

645

(Vibiznews-Commodity) Pasar emas sedikit terpukul dengan tekanan jual karena ekonomi AS mendapatkan momentum yang lebih baik daripada yang diperkirakan pada kuartal keempat tahun lalu. Rilis data GDP AS yang sempat tertunda, menunjukkan bahwa  ekonomi AS bertumbuh sebesar 2.6% di dalam tiga bulan terakhir dari tahun 2018. Sementara para ekonom memperkirakan pertumbuhan hanya sekitar 2.2%.

Laporan GDP AS tertunda karena penghentian operasi pemerintah AS yang berkepanjangan di bulan Januari. Harga emas yang pada saat menjelang data GDP dikeluarkan sedang mengalami kenaikan, mendapatkan tekanan jual pada awal reaksinya.

Harga emas naik secara moderat pada awal dari perdagangan sesi Amerika Serikat, sebagian naik karena permintaan “safe-haven” terhadap metal berharga ditengah keengganan terhadap resiko yang terjadi dipasar pada akhir minggu ini.

Keengganan terhadap resiko kembali datang di pasar pada hari kemarin, dengan pasar saham Asia dan Eropa turun semalam. Indeks saham AS juga mengarah turun pada saat pembukaan sesi perdagangan New York dimulai. Harga emas naik secara moderat.

Emas berjangka bulan April terakhir diperdagangkan pada $1,325.10 per ons, naik 0.30% dihitung dari awal pembukaan perdagangan hari kemarin. .

Komponen dari laporan GDP yang keluar bercampur dengan konsumsi pribadi naik 2.8% pada kuartal keempat, turun dari 3.5% di kuartal ketiga dan meleset dari yang diperkirakan. Konsensus memperkirakan kenaikan sebesar 3.0%.

Adam Button, ahli strategi keuangan di Forexlive.com mengatakan bahwa data yang keluar mendukung dolar AS, yang pada gilirannya akan membebani emas. Angka ini secara signifikan lebih kuat daripada yang diperkirakan dan mengangkat dolar AS sekitar 20 pips.

Laporan GDP AS memiliki sebagian kabar baik bagi investor emas dengan inflasi mengalami kenaikan pada kuartal keempat tahun lalu. Laporan mengatakan bahwa Indeks Core Personal Consumption Expenditure bertambah 1.7% pada kuartal terakhir dari tahun 2018, lebih tinggi daripada yang diperkirakan oleh para ekonom kenaikan 1.6%.

Sebagian analis mengatakan bahwa mereka melihat potensi jangka panjang bagi emas dengan bank sentral AS kelihatannya nyaman dengan kenaikan inflasi diatas dari target 2%. Inflasi yang lebih tinggi membuat tingkat bunga riil turun dan menurunkan “opportunity costs” dari metal kuning.

Avery Shenfeld, ekonom senior di CIBC Capital Markets, menggambarkan data kuartal keempat sebagai “tidak samasekali buruk”, dengan mempertimbangkan semua kekuatiran mengenai perlambatan yang mendominasi berita-berita yang mengalir sepanjang kuartal lalu.

Secara tehnikal, obyektif dari kenaikan harga emas lebih lanjut adalah menembus “resistance” yang solid di $1,350.00 setelah melewati $1,334.90 dan $1,340.00. Sebaliknya obyektif penurunan dari harga emas adalah menembus “support” yang solid di $,304.70 setelah melewati $1,318.40 dan $1,310.00

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here