(Vibiznews-Commodity) Harga emas terdorong naik ketika laporan NFP AS menyatakan bahwa ekonomi AS menciptakan lebih sedikit pekerjaan daripada yang diperkirakan pada bulan Februari.
Pada hari Jumat minggu lalu, Bureau of Labor Statistics mengatakan bahwa hanya 20.000 pekerjaan yang diciptakan pada bulan Februari; sedangkan para ekonom memperkirakan penciptaan pekerjaan sekitar 180.000.
Pada saat yang bersamaan tingkat pengangguran muncul di 3.8%, turun dari level bulan Januari. Sedangkan para ekonom memperkirakan tingkat pengangguran hanya turun ke 3.9%.
Harga emas sedang memperoleh keuntungan yang lumayan menjelang data NFP dikeluarkan dan terdorong naik lebih tinggi lagi pada awal reaksi terhadap NFP. Emas berjangka bulan April terakhir diperdagangkan pada $1,297.50 per ons, naik 0.87% pada hari itu. Para trader dan investor akan memasang matanya ke level psikologis $1,300 per ons.
Berita positip lainnya bagi pasar emas adalah inflasi upah yang naik lebih tinggi. Upah meningkat 11 sen atau 0.4% pada bulan lalu. Para ekonom memperkirakan kenaikan hanya sebesar 0.3%. Dalam penghitungan setahun, upah meningkat 3.4%.
Walaupun inflasi upah meningkat, para ekonom tidak memperkirakan data terbaru akan memberikan banyak pengaruh terhadap Federal Reserve dengan bank sentral telah berkata mereka nyaman dengan inflasi terdorong diatas 2%.
Pasar saham Asia dan Eropa kebanyakan turun semalam. Indeks saham AS juga mengarah turun ketika perdagangan sesi New York dimulai. Saham-saham Cina mengalami performance terburuk mereka ketika sesi New York dimulai.
Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas adalah menembus “resistance” yang solid di $1,310.00 setelah melewati $1,300.00. Sedangkan obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $1,2750 setelah melewati $1,290.00 dan $1,285.60.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
