(Vibiznews-Commodity) Harga emas dan perak menguat pada awal perdagangan sesi AS karena sedikit permintaan “safe-haven” ditengah keprihatinan terhadap pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat.
Emas mempertahankan keuntungannya belakangan ini setelah turun sedikit dari ketinggian selama sesi dengan konsumen AS membeli lebih banyak rumah bekas pada bulan lalu, menurut laporan terbaru dari National Association of Realtors (NAR).
Harga emas tetap berada pada teritori yang positip dan diperdagangkan dekat ketinggian sesi setelah data sentimen pendahuluan dari sektor manufaktur dan jasa AS yang lebih lemah daripada yang diperkirakan.
Emas berjangka bulan April terakhir diperdagangkan naik $4.80 per ons pada $1,312.30. Perak Comex bulan Mei terakhir naik $0.023 pada $15.46 per ons.
Saham Asia kebanyakan menguat pada Jumat malam dan saham-saham Eropa kebanyakan turun. Indeks saham AS juga mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.
Data ekonomi yang keluar dari Uni Eropa pada hari Jumat buruk. Markit purchasing managers’ composite index (PMI) untuk zona Euro muncul di 51.3 pada bulan Maret dari 51.9 pada bulan Februari. Sementara angka bulan Februari lebih rendah daripada yang diperkirakan. Manufacturing PMI zona Euro bulan Maret adalah 47.6 dibandingkan dengan 49.3 di bulan Februari. Bank sentral Eropa belakangan ini menganut kebijakan moneter yang lebih mudah untuk menstimulir pertumbuhan ekonomi Zona Euro.
Kurva imbal hasil Treasury AS pada hari Jumat memiliki bentuk yang “inverted” yang secara histori menunjukkan resesi ekonomi sedang mengintai.
Hal-hal diluar pasar pada hari Jumat minggu lalu adalah naiknya indeks dolar AS dengan rally yang kuat setelah menyentuh kerendahan enam minggu pada hari Rabu minggu lalu. Dolar AS mula-mula dilanda aksi jual setelah pernyataan FOMC yang mengejutkan “dovish”. Kemudian, nampaknya, para trader memandang bahwa bahkan ekonomi AS yang melambat dan tingkat bunga AS yang stabil masih membuat dolar AS menjadi matauang yang kuat di dunia.
Ironisnya, emas diuntungkan dari menguatnya dolar AS dengan pemikiran matauang dunia disekitarnya masih akan berjuang pada bulan-bulan yang akan datang karena kebijakan moneter yang lebih mudah dari Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa, juga dolar yang kuat.
Sementara, harga minyak mentah Nymex turun dan diperdagangkan disekitar $59.50 per barel.
Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas selanjutnya adalah menembus “resistance” yang solid pada ketinggian bulan Januari di $1,331,30 setelah melewati $1,320.20 dan kemudian $1,325.00. Sedangkan obyektif penurunan harga emas selanjutnya adalah menembus “support” yang solid pada kerendahan bulan Maret di $1,280.80 setelah melewati $1,306.50 dan kemudian $1,300.00.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting Group
Editor: Asido