Harga Minyak Kembali Mencapai Tertinggi 5 Bulan

895

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak naik pada hari Rabu (10/04) kembali ke tertinggi lima bulan karena pengurangan produksi OPEC dan sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela terus memperketat pasokan, meskipun kekhawatiran ekonomi membatasi kenaikan.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berada di $ 64,42 per barel, naik 44 sen, atau 0,69 persen.

Harga minyak mentah berjangka Brent berada di $ 70,89 per barel, naik 28 sen, atau 0,40 persen.

Pasar minyak telah diperketat tahun ini karena sanksi A.S. terhadap eksportir minyak Iran dan Venezuela, serta pengurangan pasokan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan beberapa produsen tidak terafiliasi termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC +.

Minyak mentah Brent dan WTI berjangka telah meningkat masing-masing sekitar 30 persen dan 40 persen sejak awal tahun.

Tetapi peran Rusia dalam pakta mulai menjadi fokus setelah seorang pejabat senior Rusia memberi sinyal Moskow mungkin berusaha untuk meningkatkan produksi, meskipun Presiden Vladimir Putin pada hari Selasa mengindikasikan bahwa harga saat ini sesuai dengan Rusia.

Namun, tidak semua wilayah memiliki persediaan yang terbatas. Pasokan minyak mentah AS naik 4,1 juta barel dalam sepekan hingga 5 April menjadi 455,8 juta barel, data dari kelompok industri American Petroleum Institute menunjukkan pada Selasa, meskipun persediaan bensin dan sulingan turun lebih dari yang diperkirakan.

Tetapi dalam penurunan ketiga pada pertumbuhan global sejak Oktober, IMF memperingatkan pada hari Selasa bahwa ekonomi global melambat lebih dari yang diperkirakan dan bahwa penurunan tajam mungkin membayangi. Pertumbuhan yang lebih lambat akan merusak permintaan bahan bakar dan bisa membatasi harga.

IMF mengatakan ekonomi global kemungkinan akan tumbuh 3,3 persen tahun ini, paling lambat sejak 2016. Prakiraan itu memotong 0,2 poin persentase dari pandangan IMF pada Januari.

Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh EIA yang diindikasikan menurun.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik dengan sentimen pengetatan pasokan akibat sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela, serta pengurangan produksi OPEC. Demikian juga jika malam nanti data pasokan EIA terealisir menurun, akan semakin memperkuat harga minyak. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 64,90-$ 65,40, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 63,90-$ 63,40.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here