Market Outlook, 22-26 April 2019

1517

(Vibiznews – Editor’s Note) – Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia bergerak naik, sempat melejit sampai 6636, diangkat sentimen positif pasar dari hasil quick count Pemilu yang memenangkan kubu Jokowi, sementara bursa kawasan Asia cenderung menguat oleh kinerja laporan keuangan para emiten. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 0.45% ke level 6,507.221. Untuk minggu berikutnya (22-26 April 2019), IHSG kemungkinan masih positif dengan laju lebih terbatas, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di 6636 dan kemudian 6693, sedangkan support level di posisi 6339 dan kemudian 6302.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS secara mingguan menguat 0.12% ke level 14,043, terutama setelah muncul hasil quick count independen yang memenangkan Jokowi, sekalipun dollar di pasar global beranjak menguat. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 14,170 dan 14,310, sementara support di level Rp13,960 dan Rp Rp13,885.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Core Durable Goods Orders m/m pada Kamis malam; disambung dengan rilis Advance GDP q/q dan Revised UoM Consumer Sentiment pada Jumat malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data German Ifo Business Climate pada Rabu sore; diikuti dengan rilis Spanish Unemployment Rate pada Kamis sore.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data CPI q/q Australia pada Rabu pagi; disambung dengan rilis Monetary Policy Statement BOJ pada Kamis pagi serta pengumuman BI 7-Day Repo Rate pada Kamis sore yang diperkirakan bertahan di level 6.00%.

 

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara umum menguat di tengah pasar yang tipis karena libur panjang Paskah, menanjak oleh kuatnya data penjualan retail di AS, dimana indeks dolar AS secara mingguan menguat ke 97.35. Sementara itu, pekan lalu Euro terhadap dollar terpantau melemah tipis ke 1.1243. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1331 dan kemudian 1.1447, sementara support pada 1.1183 dan 1.1176.

Poundsterling minggu lalu terlihat menguat terbatas ke level 1.3068 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3268 dan kemudian 1.3379, sedangkan support pada 1.2960 dan 1.2772. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah tipis ke level 111.92.  Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 112.14 dan 112.66, serta support pada 110.84 serta level 109.72. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat tipis ke level 0.7151. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7207 dan 0.7294, sementara support level di 0.7004 dan 0.6992.

 

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia berakhir umumnya menguat oleh rilis kinerja laporan keuangan sejumlah emiten besar di tengah pasar banyak libur Good Friday. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau menguat ke level 22170. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 22310 dan 22695, sementara support pada level 20910 dan lalu 20850. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat terbatas ke level 29963. Minggu ini akan berada antara level resistance di 31221 dan 31540, sementara support di 28532 dan 28422.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau cenderung menguat oleh dimulainya rilis sejumlah laporan keuangan emiten yang terlihat positif. Indeks Dow Jones secara mingguan menguat ke level 26558.07, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 26767 dan 26947, sementara support di level 25573 dan 25250. Index S&P 500 minggu lalu agak flat sekitar level 2904.48, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2916 dan 2939, sementara support pada level 2851 dan 2784.

 

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau berakhir melemah oleh penguatan dollar di pasar dan kenaikan retail sales yang bersifat inflationary, sehingga harga emas spot tampak melemah ke level $1275.15 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1295 dan berikut $1310, serta support pada $1263 dan $1241.

 

Kalau kita amati, pasar sering digerakkan oleh “sentiment”. Ada kalanya bergerak dengan tenang, lain kali begitu sepertinya luar biasa –“liar” sebut sebagian orang– manakala sentimen merebak kuat di antara pelaku pasar. Namun apa atau siapa yang memicu sentimen itu, dan seperti apa spekulasinya, itu yang sering tidak dipahami oleh banyak investor individual. Dalam hal ini, Vibiznews sangat familiar terhadap gonjang-ganjing pasar sedemikian itu. Mari menelusuri pasar bersama-sama, dan rebut gain Anda, karena kami ada semata untuk sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!  Sementara itu, bagi yang memperingatinya, perkenankan juga disampaikan Selamat Hari Raya Paskah! Kiranya Tuhan memberkati bangsa dan kita sekalian.

 

 

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here