(Vibiznews – Economy & Business) – Bank Dunia baru saja memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk Asia Timur dan Pasifik dikarenakan pertumbuhan ekonomi China dan dunia yang suram, semula diproyeksikan pertumbuhan ekonomi 6,3% di tahun ini dan 2020 kenyataannya ekonomi kawasan tersebut diprediksi hanya tumbuh 6%.
Sementara Indonesia diperkirakan masih akan tumbuh 5,2% tahun ini. Angka tersebut lebih rendah dari proyeksi awal World Bank akhir 2018 lalu yang sebesar 5,3%. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Indonesia akan fokus untuk mendorong konsumsi untuk menjamin pertumbuhan ekonomi yang tinggi. “Oleh karena itu, jaga inflasi tetap stabil rendah penting sekali,” katanya, kemarin.
Menurutnya momentum pertumbuhan konsumsi pada kuartal I dan II tahun ini cukup tinggi dipicu momentum puasa dan lebaran. Proyeksi Menkeu, pertumbuhan konsumsi kuartal I-2019 di kisaran 5%.
“Program-program bantuan sosial cukup banyak dan pencairan di kuartal I meningkat karena PKH naik dan pencairan dana desa,” tambahnya. Konsumsi yang kuat juga didorong oleh pemilu yang berjalan kondusif.
Dari sisi investasi, pemerintah telah melakukan pemangkasan administrasi dan prosedural serta pemberian insentif. Pemerintah juga mendorong diversifikasi ekspor ke pasar non-tradisional.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting
Editor : Asido Situmorang