(Vibiznews-Commodity) Harga emas naik secara moderat di dalam perdagangan yang “choppy” pada awal sesi Amerika Serikat, dan telah pulih dari aksi jual yang singkat karena angka ekonomi AS yang lebih baik daripada yang diperkirakan yang dirilis pada hari Jumat minggu lalu.
Emas berjangka bulan Juni terakhir naik $4.40 per ons pada $1,284.20. Perak Comex bulan Mei terakhir naik $0.106 pada $14.98 per ons.
Highlight dari ekonomi AS pada minggu lalu memperlihatkan perkiraan pertama dari GDP pertama muncul di 3.2% YoY, yang adalah meleset jauh keatas daripada yang diperkirakan. GDP AS diperkirakan muncul di 2.5%. Laporan ini masuk ke dalam kategori kebijakan moneter AS yang “hawkish”, yang ingin melihat tingkat bunga AS naik segera.
Indeks dolar AS mengalami aksi jual dengan kuatnya angka GDP AS, yang mengejutkan banyak orang. Namun, USDX pada hari Kamis minggu lalunya telah terdorong naik ke ketinggian selama dua tahun dan pergerakan harga pada hari Jumat minggu lalu adalah hanya koreksi turun yang normal, khususnya menuju kepada akhir minggu lalu dimana para trader yang telah memegang posisi beli atas dolar AS sedang mengambil sebagian keuntungan.
Indeks saham Asia dan Eropa kebanyakan turun semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit lebih rendah pada saat pembukaan sesi New York dimulai.
Hal lain diluar pasar adalah harga minyak mentah Nymex yang turun karena aksi “profit – taking “ setelah menyentuh ketinggian enam bulan pada awal minggu ini dan diperdagangkan disekitar $65.25 per barel.
Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas berikutnya adalah menembus “resistance” yang solid di $1,300.00 setelah melewati $1,286.00 dan kemudian $1,290.00. Sebaliknya obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $1,250.00 setelah melewati $1,276.00 dan kemudian $1,270.00.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido