(Vibiznews – Commodity) Harga minyak melanjutkan penurunannya pada hari Rabu (05/06) terbebani kenaikan tak terduga dalam pasokan AS, namun kerugian dibatasi pemulihan dalam pasar ekuitas global dengan adanya harapan penurunan suku bunga A.S.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 62 sen atau 1,16 persen menjadi $ 52,86 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun 32 sen 0,52 persen pada $ 61,65 per barel.
Persediaan minyak mentah AS naik secara tak terduga minggu lalu, sementara pasokan bensin dan sulingan meningkat lebih dari yang diharapkan, data dari American Petroleum Institute menunjukkan pada hari Selasa.
Pasokan minyak mentah naik 3,5 juta barel dalam sepekan hingga 31 Mei menjadi 478 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 849.000 barel.
Harga minyak telah turun tajam di tengah kekhawatiran tentang melambatnya permintaan, tetapi mereda pada hari Selasa setelah reli pasar saham global dengan harapan Federal Reserve dapat memangkas suku bunga. Ekuitas memperpanjang kenaikan pada hari Rabu.
Pasar minyak telah terbebani oleh kekhawatiran tentang melambatnya pertumbuhan global akibat perang dagang AS-China dan ancaman Presiden Donald Trump pekan lalu untuk mengenakan tarif pada impor Meksiko.
Untuk mencegah kelebihan pasokan dan menopang pasar, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, bersama dengan sekutu termasuk Rusia, telah menahan produksi sejak awal tahun.
Lebih lanjut menekan harga minyak dan merongrong upaya OPEC untuk mengencangkan pasar telah melonjaknya produksi AS ke rekor tertinggi, yang menyebabkan lebih banyak minyak mentah AS diekspor.
Malam nanti akan dirilis data pasokan minyak mentah mingguan AS oleh EIA yang diindikasikan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah dengan kekuatiran peningkatan pasokan AS dan perlambatan ekonomi. Namun jika data pasokan minyak mingguan AS terealisir turun akan menguatkan harga minyak. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 52,40-$ 51,90, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 53,40-$ 53,90.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting