(Vibiznews-Commodity) Emas sekali lagi menemukan pijakannya dan sekarang untuk hari kedua berturut-turut telah ditutup lebih tinggi ketika dibandingkan dengan penutupan sebelumnya. Emas berjangka kontrak paling aktif bulan Agustus pada hari Kamis ditutup pada $1.336 per ons dimana keuntungan bersih $9.20.
Keuntungan kemarin disumbangkan oleh beberapa faktor. Pertama ada kepercayaan yang berkelanjutan bahwa Federal Reserve akan mengimplementasikan pemangkasan tingkat bunga nantinya pada tahun ini. Kemungkinan secepatnya pada bulanJuli ketika pertemuan FOMC berikutnya dimulai.
Kedua, keprihatinan yang berkelanjutan mengenai perang dagang sekarang antara Amerika Serikat dengan Cina masih menjadi medan terdepan yang membentuk kondisi ekonomi sekarang ini. Namun, ada nyala geopolitik yang baru dimana dilaporkan bahwa dua kapal minyak diserang di teluk Oman, menghasilkan satu kapal minyak rusak dan yang lain terbakar.
Menurut Reuter,”Dua kapal minyak diserang pada hari Kamis dan dibiarkan terapung di Teluk Oman, mengakibatkan naiknya harga minyak dan menimbulkan ketakutan akan suatu konfrontasi baru antara Iran dan Amerika Serikat, yang menyalahkan Tehran untuk insiden yang terjadi.”
Sekretaris Negara AS Mike Pompeo memberitahukan kepada reporter dalam perjumpaan sebentar tanpa memberikan bukti yang nyata untuk mendukung sikap AS,”Adalah penilaian dari pemerintah Amerika Serikat bahwa Republik Islam Iran bertanggung jawab terhadap penyerangan yang terjadi di teluk Oman,”
Inilah alasan yang tepat bahwa Iran telah berada dibawah radar dari Amerika Serikat dengan jendral yang bertugas pada regional yang bersangkutan baru-baru ini menyatakan bahwa ancaman dari Iran akan segera terjadi. Perkataannya menjadi kenyataan kemarin. Dolar AS sedikit mendukung kenaikan harga metal berharga walaupun setiap keuntungan yang disebabkan oleh kelemahan dolar AS adalah fraksional. Saat ini indeks dolar AS berada pada 96.90 turun 0.070 pada hari kemarin.
Dengan kejadian-kejadian geopolitik dan juga pergeseran dari Federal Reserve mengenai kebijakan moneter mereka dari sebelumnya “quantitative tightening” menjadi kembali kepada “quantitative easing”, maka rally emas belakangan ini kelihatannya akan ada pada ayunan yang penuh, dengan koreksi yang terjadi tidak lebih daripada istirahat sebentar sebelum lanjut ke posisi yang lebih tinggi.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido