(Vibiznews – Commodity) Harga minyak stabil pada hari Senin (08/07) karena ketegangan atas program nuklir Iran diredam oleh kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 2 sen menjadi $ 57,49.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun 1 sen pada 1122 GMT pada $ 64,22 per barel.
Iran pada hari Senin mengancam untuk memulai kembali sentrifugal yang dinonaktifkan dan meningkatkan pengayaan uranium menjadi 20% dalam suatu langkah yang selanjutnya mengancam perjanjian nuklir 2015 yang ditinggalkan Washington tahun lalu.
Washington telah memberlakukan sanksi yang menghilangkan manfaat yang seharusnya diterima Iran sebagai imbalan atas persetujuan untuk mengekang program nuklirnya berdasarkan kesepakatan 2015 dengan kekuatan dunia. Konfrontasi telah membawa Amerika Serikat dan Iran mendekati jurang konflik, dengan Presiden AS Donald Trump membatalkan serangan udara bulan lalu.
Pada hari Minggu Trump mengeluarkan peringatan lain atas kegiatan nuklir Iran. “Mereka sebaiknya berhati-hati,” katanya.
Namun, harga minyak terus ditekan oleh kekhawatiran tentang permintaan. Perang perdagangan AS-Tiongkok telah mengurangi prospek pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak.
Namun kurangnya kemajuan konkret dalam menyelesaikan perang perdagangan sengit antara Amerika Serikat dan China berpengaruh bagi Federal Reserve AS untuk tidak menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakan 30-31 Juli.
Di tempat lain, pesanan mesin inti Jepang turun untuk pertama kalinya dalam empat bulan di bulan Mei, memposting penurunan bulanan terbesar dalam delapan bulan dalam tanda yang mengkhawatirkan bahwa ketegangan perdagangan global berdampak pada investasi perusahaan.
Pemilik pipa minyak terbesar Inggris, Ineos, pada hari Minggu mengatakan telah mulai mengurangi aliran pada sistem pipa Forties menjadi sekitar 150.000 barel per hari (bph) hingga Selasa untuk memperbaiki unit pengolahan di pabrik Kinneil Skotlandia. Sistem pipa biasanya memompa sekitar 450.000 barel per hari.
Sementara itu, perusahaan energi A.S. minggu ini mengurangi jumlah kilang minyak yang beroperasi untuk pertama kalinya dalam tiga minggu karena pengebor menindaklanjuti rencana untuk memotong pengeluaran tahun ini.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah akan mencermati sentimen ketegangan AS-Iran dan perkembangan perang dagang AS-China, dimana jika sentimen kekuatiran perlambatan ekonomi lebih menguat maka akan menekan harga minyak. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 57,00-$ 56,50, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 58,00-$ 58,50.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting