(Vibiznews-Commodity) Harga emas naik pada hari Jumat dan mengambil kembali sebagian dari penurunan tajam intraday sebelumnya ke kerendahan selama satu minggu.
Metal berharga pada hari Kamis naik ke puncak mingguan yang baru dalam reaksi sekejab terhadap pernyataan kebijakan ECB yang “dovish”, namun dengan cepat berubah arah menyusul rilis data order “durable goods” AS untuk bulan Juni yang bagus.
Data yang keluar ini meneguhkan ekspektasi bahwa the Fed tidak mungkin melepaskan pemangkasan tingkat bunga sebesar 50 basis poin, yang dibuktikan dengan naiknya dengan kuat imbal hasil obligasi Treasury AS intraday dan membebani metal kuning yang tidak memberikan imbal hasil dengan berat.
Sementara itu, kenaikan intraday didalam imbal hasil obligasi AS membantu dolar AS membalikkan kejatuhan setelah ECB dan memberikan tekanan tambahan atas komoditi yang berbasiskan dolar, menyeretnya kebawah area “support” di $1,415.
Meskipun kenyataannya faktor-faktor negatif yang disebutkan diatas berkuasa selama awal perdagangan sesi Eropa hari ini, metal berharga memperoleh sebagian daya tarik dan kenaikannya bisa disebabkan satu-satunya oleh pergerakan “short-covering”.
Dengan fokus bergeser kepada rilis data yang penting mengenai GDP AS untuk kuartal kedua 2019, penganut “bearish” emas kelihatannya enggan untuk membuat pertaruhan yang agresif dan nampaknya cenderung meringankan posisi mereka.
Dengan demikian adalah cermat apabila menunggu sampai ada pembelian berkelanjutan yang kuat dari para trader yang mulai mengambil posisi yang menghargai kenaikan emas.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
