Harga Minyak Tergerus Peningkatan Pasokan AS dan Ketegangan Dagang AS-China

763

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak turun lebih lanjut pada hari Rabu, tertekan peningkatan pasokan mingguan AS dan meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China membebani prospek ekonomi global dan permintaan energi.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 3,8%, menjadi $ 51,57.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 3,56%, pada $ 56,84 per barel, menetapkan level terendah baru tujuh bulan. Harga telah kehilangan lebih dari 20% sejak mencapai puncaknya pada 2019 di bulan April.

Pasokan minyak mentah AS naik minggu lalu, sementara persediaan bensin dan sulingan juga naik, Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan pada hari Rabu.

Persediaan minyak mentah naik 2,4 juta barel pada pekan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 2,8 juta barel.

Brent telah jatuh lebih dari 10% selama sepekan terakhir setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan mengenakan tarif 10% pada impor China $ 300 miliar lebih lanjut mulai 1 September, membuat pasar ekuitas global anjlok.

Trump pada hari Selasa menepis kekhawatiran bahwa pertikaian dagang dengan China dapat ditarik lebih jauh. Komentarnya gagal untuk mencegah saham di Asia jatuh untuk sesi kedelapan berturut-turut sementara FTSE 100 London naik 0,4%.

Tetapi permintaan untuk aset safe-haven seperti utang pemerintah menggarisbawahi kecemasan yang masih ada atas risiko resesi.

Ketegangan di Timur Tengah tetap tinggi setelah Iran menangkap sejumlah tanker dalam beberapa pekan terakhir di Selat Hormuz, sebuah titik penting untuk pengiriman minyak.

Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih dan Menteri Energi AS Rick Perry pada hari Selasa menyatakan keprihatinan bersama atas ancaman yang menargetkan kebebasan lalu lintas maritim di Teluk.

EIA pada hari Selasa menurunkan perkiraan pertumbuhan minyak domestik untuk tahun ini setelah Badai Barry mengganggu produksi Teluk Meksiko pada bulan Juli. Produksi akan naik 1,28 juta barel per hari menjadi 12,27 juta barel per hari tahun ini.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah setelah data pasokan minyak mentah mingguan AS yang dirilis EIA menyatakan peningkatan pasokan. Meningkatnya ketegangan perang dagang AS-China juga menekan harga. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 51,00-$ 50,50, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 52,00-$ 52,50.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here