Emas Dalam Posisi Bertahan Ditengah Sentimen “Risk-On” Yang Terbaru

794

(Vibiznews-Commodity) Emas membukukan kegagalan berikutnya untuk menembus ketinggian pada hari Selasa, terutama disebabkan berita-berita perdagangan/politik, dengan diperdagangkannya disekitar $1,510 pada awal hari Senin pagi.

Sentimen “risk-on” secara global terus berlanjut setelah Presiden AS Donald Trump berkata dia tidak memperkirakan akan terjadi resesi, menjadi judul utama berita selama awal perdagangan sesi Asia. Pergerakan ini berkembang setelah bank sentral Cina (the People’s Bank of China) memberikan signal pergerakan selanjutnya kearah mata uang yang mengambang dengan membebaskan perubahan tingkat bunga oleh para bank.

Kemungkinan meredanya ketegangan geopolitik antara Inggris dan Iran, karena dilepaskannya kapal minyak Iran oleh Gibraltar juga menambah ditariknya uang dari assets “safe-haven” yang terbaru.

Para trader hanya menunjukkan sedikit reaksi terhadap komentar perdagangan yang negatif dari Presiden AS dengan masih ditunggunya respon dari Cina selagi Global Times memberikan potret gambaran yang bagus atas negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini.

Dengan gambaran yang bagus atas sentimen perekonomian ini, imbal hasil treasury AS 10 tahun naik lebih dari empat basis poin menjadi 1.588%.

Sementara berita-berita perdagangan dan politik akan tetap menjadi perhatian para trader, perhatian pasar utama akan berada pada risalah dari  Federal Open Market Committee (FOMC) dan komentar dari Simposiun Jackson Hole.

Secara tehnikal, “support” awal menunggu di $1,504.03  yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke $1,494.62 dan kemudian $1,476.06 . Sedangkan “resistance” awal menunggu di $1,522.59 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke $1,531.74 dan kemudian $1,550.30.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here