(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Selasa pagi ini (20/08) terpantau melandai dua arah -0,05% atau 5,502 poin ke level 6.292,803 setelah dibuka naik ke level 6.311,907. IHSG tertahan profit taking setelah menanjak dalam 3 sesi hari sebelumnya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya menguat di tengah China merilis tingkat prime rate bank yang baru.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini terpantau melemah 0,18% ke level Rp 14.260, dengan dollar AS di pasar uang Asia menguat di tengah pasar mulai mengejar lagi aset berisiko. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.235.
Mengawali perdagangannya, IHSG naik 15 poin (0,24%) ke level 6.311. Indeks LQ45 naik 3,6 poin (0,37%) ke level 987,803. Pagi ini IHSG terpantau melandai dua arah -0,05% atau 5,502 poin ke level 6.292,803. Sementara LQ45 terlihat turun 0,19% atau 1,838 poin ke level 982,634.
Tercatat saat ini sebanyak 138 saham naik, 130 saham turun dan 155 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street yang ditutup Selasa subuh ini berakhir menguat di antara berkurangnya kekhawatiran investor terhadap resesi. Sedangkan, bursa regional pagi ini terlihat menguat, di antaranya Nikkei yang menanjak 0,39%, dan Indeks Hang Seng yang turun 0,12%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini tertahan profit taking setelah 3 hari IHSG menanjak ke luar dari oversold area-nya, sementara bursa regional Asia menguat oleh antara lain minutes dari RBA Australian yang siap memangkas suku bunganya lagi. Berikutnya IHSG nampaknya akan dalam range konsolidatif sambil menantikan keputusan bunga BI 7-DRRR pada minggu ini, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.404 dan 6.468. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.161, dan bila tembus ke level 6.022.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
