(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka naik pada hari Rabu (21/08) setelah data industri menunjukkan penurunan yang lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS, tetapi kenaikan dibatasi oleh kekhawatiran tentang kemungkinan resesi global.
Harga minyak mentah berjangka AS naik 1,32%, menjadi $ 56,87 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent telah naik 1,75%, menjadi $ 61,08 per barel, setelah berakhir 0,5% lebih tinggi pada hari Selasa,
Pasokan minyak mentah AS turun 3,5 juta barel dalam sepekan hingga 16 Agustus, data dari kelompok industri American Petroleum Institute (API) menunjukkan pada Selasa. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penurunan 1,9 juta barel.
Ketegangan di Timur Tengah tetap menjadi sorotan ketika Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada hari Selasa bahwa Amerika Serikat akan mengambil setiap tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah sebuah kapal tanker Iran di Mediterania mengirimkan minyak ke Suriah dalam pelanggaran sanksi AS.
Harga minyak juga didukung oleh data yang menunjukkan ekspor yang lebih rendah pada bulan Juni dari Arab Saudi.
Arab Saudi berencana untuk menjaga ekspor minyak mentahnya di bawah 7 juta barel per hari (bph) pada Agustus dan September meskipun ada permintaan kuat dari pelanggan untuk mengembalikan pasar ke keseimbangan, seorang pejabat minyak Saudi mengatakan kepada Reuters awal bulan ini.
Tetapi ketidakpastian atas prospek ekonomi global di tengah perang perdagangan AS-Tiongkok membatasi kenaikan di pasar minyak.
Pedagang juga sedang menunggu seminar bank sentral AS minggu ini di Jackson Hole, di mana komentar dari Kepala Federal Reserve Jerome Powell akan menjadi fokus.
Malam ini akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh EIA yang diindikasikan melemah.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah bergerak naik dengan menurunnya pasokan minyak mentah mingguan AS. Juga jika malam nanti data pasokan mingguan AS yang dirilis EIA terealisir melemah, akan menguatkan harga minyak. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 57,40-$ 57,90, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 56,40-$ 55,90.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting