(Vibiznews-Commodity) Harga emas dan perak turun moderat pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat, dengan sentimen dari para trader dan investor tetap positip pada pertengahan minggu. Meskipun demikian, pergerakan naik dari metal berharga tidak terlalu terkoreksi jauh dengan emas dan perak menunjukkan ketangguhan dihadapan rally pasar saham global pada minggu ini.
Emas berjangka bulan Desember terakhir turun $6.50 per ons pada $1,509.20. Harga perak Comex bulan September terakhir turun $0.133 pada $17,02 per ons.
Pasar saham global kebanyakan naik pada perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Presiden Trump dan administrasinya mengadakan penyerangan pada minggu ini, mengatakan Amerika Serikat tidak sedang menuju ke arah resesi ekonomi. Ada rumor yang berputar disekitar Washington D.C, bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan untuk menurunkan pajak lagi. Trump mengkonfirmasi bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk memangkas pajak sebagai cara untuk mempertahankan ekonomi AS tetap kuat.
Pasar Eropa tenang-tenang menghadapi pengunduran diri dari Perdana Menteri Itali Giuseppe Conte.
Data ekonomi AS yang dinantikan adalah risalah pertemuan FOMC dari Federal Reserve yang berlangsung pada tanggal 30-31 Juli. Pengamat pasar ingin melihat apakah risalah pertemuan FOMC tersebut berisi petunjuk mengenai angka dan waktu dari pemotongan tingkat bunga yang akan datang.
Hal kunci diluar pasar metal berharga adalah menguatnya harga minyak mentah Nymex dan diperdagangkan disekitar $56.75 per barel. Indeks dolar AS naik sedikit.
Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas selanjutnya adalah menembus”resistance” yang solid di $1,546.10 setelah terlebih dahulu melewati $1,518.40 dan $1,523.60. Sedangkan obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $1,488.90 setelah terlebih dahulu melewati $1,503.00 dan kemudian $1,500.00
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
