(Vibiznews-Commodity) Harga emas turun moderat pada pertengahan perdagangan Amerika Serikat hari Rabu kemarin, karena sebagian aksi ambil untung yang normal oleh para trader berjangka “short-term”. Sementara pasar perak mengalami kenaikan dan menyentuh ketinggian lebih dari dua tahun semalam. Kedua metal berharga ini terus mengalami dukungan mendasar karena kekuatiran mengenai pertumbuhan ekonomi global yang melambat ditengah jatuhnya imbal hasil obligasi pemerintah imbal hasil obligasi pemerintah yang memberikan semangat kepada para trader dan investor untuk mencari metal berharga yang “safe-haven”.
Emas berjangka bulan Desember terakhir turun $4.70 per ons pada $1,547.10. Sementara harga perak Comex bulan Desember terakhir naik $0.127 pada $18.425 per ons.
Tidak ada perkembangan baru yang utama yang dapat menggerakkan pasar pada hari Rabu kemarin. Namun, ada awan badai di horizon pasar, termasuk mengintainya perang dagang AS-Cina, keprihatinan Brexit dan melemahnya pertumbuhan ekonomi global.
Kurva imbal hasil treasury AS tetap sebagian berada pada posisi terbalik pada pertengahan minggu, dengan imbal hasil surat berharga 2 tahun diatas dari yang 10 tahun. Kurva yang terbalik kadang-kadang merupakan pertanda dari resesi yang mengancam ekonomi AS. Kurva yang terbalik adalah faktor bullish bagi metal “safe-haven”, secara psikologis hal itu merupakan faktor yang menakutkan bagi para trader dan investor.
Hal kunci diluar pasar metal berharga kemarin adalah naiknya harga minyak mentah Nymex dan diperdagangkan disekitar $55.75 per barel. Indeks dolar AS menguat.
Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas adalah menembus “resistance” yang solid di $1,600.00 setelah melewati $1,556.60 dan kemudian $1,565,00. Sedangkan obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $1,500.00 setelah melewati $1,534.80 dan $1,523.00.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido