Harga Minyak Merosot Akibat Perang Dagang AS-China dan Peningkatan Produksi OPEC

914

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak turun pada Selasa (03/09) dengan terus berlanjutnya perang perdagangan AS dan China dan peningkatan produksi OPEC.

Harga minyak mentah berjangka AS turun $1,08, atau 1,96%, pada $ 54,02 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 88 sen atau 1,52% pada $ 56,98 per barel.

Amerika Serikat minggu ini memberlakukan tarif 15% untuk berbagai barang China dan China mulai mengenakan bea baru pada daftar target $ 75 miliar, memperdalam perang dagang yang telah berkecamuk selama lebih dari setahun. Presiden AS Donald Trump mengatakan kedua belah pihak masih akan bertemu untuk pembicaraan akhir bulan ini.

Ekonomi Korea Selatan ternyata telah berkembang kurang dari perkiraan selama kuartal kedua karena ekspor direvisi turun dalam menghadapi sengketa perdagangan AS-China yang berkepanjangan, data bank sentral menunjukkan pada hari Selasa.

Langkah pada hari Minggu oleh Argentina untuk memberlakukan kontrol modal juga menyoroti risiko pasar yang sedang berkembang.

Produksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) naik pada Agustus untuk bulan pertama tahun ini karena pasokan yang lebih tinggi dari Irak dan Nigeria melebihi pengekangan oleh Arab Saudi dan kerugian yang disebabkan oleh sanksi AS terhadap Iran.

OPEC, Rusia dan non-anggota lainnya, yang dikenal sebagai OPEC +, sepakat pada bulan Desember untuk mengurangi pasokan sebesar 1,2 juta barel per hari dari 1 Januari tahun ini. Bagian OPEC dari pemotongan adalah 800.000 barel per hari, yang akan dikirimkan oleh 11 anggota dan membebaskan Iran, Libya dan Venezuela.

Produksi minyak Rusia pada Agustus naik menjadi 11,294 juta barel per hari (bph), melampaui tingkat yang telah dijanjikan Moskow untuk membatasi produksi berdasarkan perjanjian dengan produsen lain dan mencapai tertinggi sejak Maret, data menunjukkan pada Senin.

Meskipun demikian, Rusia bertujuan untuk sepenuhnya mematuhi perjanjian selama September untuk memotong produksi minyak di antara OPEC dan beberapa produsen non-OPEC, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah dengan berlangsungnya perang perdagangan AS dan China dan peningkatan produksi OPEC. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 53,50-$ 53,00, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 54,50-$ 55,00.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here