(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit naik dipicu penurunan persediaan sampai ke terendah 13 bulan.
Persediaan minyak sawit Malaysia diperkirakan akan turun untuk 6 bulan berturut-turut di bulan Agustus dan terendah setahun, karena ekspor meningkat lebih tinggi dari hasil panen.
Persediaan di Malaysia produsen terbesar nomor dua di dunia, diperkirakan akan turun 7.1% dari bulan sebelumnya menjadi 2.22 juta ton pada akhir Agustus, terendah sejak Juli 2018.Pengaruh dari turunnya persediaan akan meningkatkan harga yang naik sampai ke tertinggi tujuh bulan minggu lalu.
Harga minyak sawit naik 0.3% menjadi 2,187 ringgit ($521.96) pada Kamis malam.
Penurunan persediaan karena peningkatan ekspor yang meningkat 14.5% dari bulan Juli menjadi 1.70 juta ton di bulan Agustus.
Ini adalah kenaikan harga pada bulan kedua, dan kenaikan harga bulanan tertinggi sejak bulan Maret karena peningkatan permintaan dari India dan Cina.
India adalah Negara pengimpor minyak nabati terbesar di dunia, yang dilaporkan oleh bea cukai India terjadi lompatan impor refined palm oil dari Malaysia pada tahun ini, tapi pada hari Rabu India menaikkan tariff bea masuk untuk refined palm oil.
Negara terbesar yang mengimpor minyak nabati adalah Cina, sejak terjadi perang dagang antara AS dan Cina, maka Cina mencari minyak yang dapat mensubtitusi minyak kedelai yang biasanya di impor dari AS. Sejak saat ini Cina mulai beralih ke minyak sawit.
Hasil Survey melaporkan pada bulan Agustus produksi sebesar 1.77 juta ton naik 1.8% dari bulan lalu dan tertinggi sejak Desember 2018.
Produksi di seluruh Negara bagian turun dari bulan ke bulan sampai pertengahan Agustus, karena cuaca kering. Hujan yang turun 10 hari pada bulan ini terutama di Malaysia Timur, mendorong produksi meningkat. Produksi akan meningkat dari sekarang sampai akhir tahun, puncaknya di bulan Oktober – November tahun ini.
Tehnikal analisis pada minyak sawit support pertama di 2,137.34 ringgit dan berikut ke 2,064.67 ringgit sedangkan resistant di 2,247.34 ringgit dan berikut 2,284.67 ringgit
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group
Editor : Asido