(Vibiznews-Commodity) Harga emas dan perak sedikit melemah pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat pada hari Selasa kemarin, karena tekanan koreksi setelah kenaikan pada hari Senin. Sekalipun turun sedikit, emas masih kemungkinan mengalami kenaikan karena permintaan “safe-haven” yang lebih banyak di dalam jangka pendek setelah penyerangan drone teroris yang melumpuhkan industri minyak Arab Saudi. Amerika Serikat dan Arab Saudi kemungkinan tidak akan duduk diam berpangku tangan. Hal ini membuat terus ada kecemasan di pasar dunia.
Emas berjangka bulan Desember terakhir turun $2.80 per ons pada $1,508.60. Harga perak Comex bulan Desember terakhir turun $0.091 pada $17.935 per ons.
Pasar saham Asia dan Eropa bercampur mengarah kebanyakan turun semalam. Indeks saham AS mengarah turunp pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Keengganan terhadap resiko masih kencang di pasar pada hari Selasa kemarin, menyusul serangan drone teroris pada instalasi minyak Arab Saudi. Amerika Serikat mengatakan bahwa serangan tersebut dilancarkan oleh Iran. Serangan ini adalah serangan terbesar terhadap produksi minyak mentah global pada jaman modern. Sekarang, dunia sedang menunggu respon dari Amerika Serikat. Kelihatannya tidak mungkin Presiden Trum akan membiarkan Iran berlalu begitu saja dengan serangan tersebut tanpa hukuman militer yang serius dari Amerika Serikat. Para pejabat Amerika Serikat sedang menuju Arab Saudi untuk berdiskusi dengan Kerajaan Arab Saudi.
Event pasar yang besar yang terjadi pada minggu ini adalah pertemuan Federal Reserve’s Open Market Committee (FOMC) yang dimulai pada hari Selasa malam dan akan berakhir pada hari Rabu malam menjelang pagi dengan sebuah pernyataan. Dipercaya secara luas bahwa FOMC akan menurunkan tingkat bunga AS sebanyak 0.25%. Presiden Trump telah terus menekan the Fed belakangan ini untuk menurunkan tingkat suku bunga, untuk membuat Amerika Serikat menjadi lebih kompetitif dengan negara lain di dalam perdagangan. Kenaikan harga minyak yang tajam akan segera menaikkan inflasi, yang bisa membahayakan usaha pelonggaran kebijakan moneter dari para bank sentral untuk meningkatkan atau mempertahankan pertumbuhan ekonomi mereka.
Pasar agak kecewa dengan Bank Sentral Cina tidak bergerak lebih agresif untuk melonggarkan kebijakan moneternya pada hari Selasa kemarin, setelah lemahnya data-data ekonomi Cina yang dirilis pada minggu ini. Namun, bank sentral Cina akan bisa segera menyusul setiap pemangkasan tingkat suku bunga AS dengan langkahnya sendiri.
Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas adalah menembus “resistance” yang solid di $1,566.20 setelah dengan terlebih dahulu melewati $1,519.70 dan kemudian $1,525.00. Sedangkan obyektif kenaikan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $1,485.00 setelah dengan terlebih dahulu melewati $1,500.00 dan kemudian $1,492.10.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido