(Vibiznews-Commodity) Sebagai tambahan terhadap tren bangkitnya harga emas dari kerendahan selama beberapa bulan, kenaikan harga emas mendapatkan dukungan dari berita-berita sekitar politik dan perdagangan yang buruk belakangan ini, sementara mengambil pembelian disekitar $1,500.00 selama perdagangan sesi Asia pada hari Jumat pagi.
Berita-berita/laporan-laporan mengenai serangan aliansi yang dipimpin oleh Arab Saudi di Yaman dan tantangan terhadap optimisme perdagangan Amerika Serikat dan Cina, sebagaimana diyakinkan dari komentar diplomat Amerika Serikat, kelihatannya menarik para pembeli metal kuning.
Perlu juga dicatat bahwa pesimisme yang menyebar melalui laporan bulanan Jerman, Penasehat Gedung Putih Peter Navarro dan mantan kepala IMF (International Monetary Fund) Christine Lagarde juga dipertimbangkan sebagai “safe-haven”. Terlebih lagi, Cina sekali lagi menghentikan intervensi Amerika Serikat di dalam isu Hong Kong dan menyalakan kembali ketakutan akan perang dagang berikutnya menjelang pertemuan kunci bulan Oktober.
Meskipun demikian, pergerakan naik harga emas masih mengambil nafas dengan tidak adanya data ekonomi utama yang dipublikasikan selama Jumat pagi. Dengan tidak adanya data/event utama, para investor akan terus memperhatikan berita-berita perdagangan dan politik untuk arahan yang baru.
Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas adalah menembus “resistance” yang solid di $1,566.20 setelah melewati $1,519.70 dan kemudian $1,525.00. Sedangkan obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $1,485.00 setelah melewati $1,500.00 dan kemudian $1,490.70.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
