(Vibiznews – Commodity) Harga minyak turun pada hari Rabu (02/10) tertekan data ekonomi yang lemah di Amerika Serikat menekan pasar global dan peningkatan pasokan minyak mentah AS.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 85 sen menjadi $ 52,77 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk harga minyak, turun 93 sen menjadi $ 57,91 per barel.
Harga WTI bulan depan ditutup turun untuk sesi keenam berturut-turut pada hari Selasa, penurunan beruntun terpanjang mereka tahun ini, setelah aktivitas manufaktur AS turun ke level terendah 10 tahun karena ketegangan perdagangan AS dan China membebani ekspor.
Persediaan minyak mentah AS naik 3,1 juta barel dari minggu sebelumnya, menurut Administrasi Informasi Energi (EIA) yang dirilis malam ini.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Rusia akan terus menjadi pemain yang bertanggung jawab dalam aliansi antara OPEC dan negara-negara penghasil minyak non-OPEC, yang dikenal sebagai OPEC +.
Berbicara di sebuah forum energi di Moskow yang dihadiri oleh menteri energi Saudi dan Iran, Putin mengatakan penting untuk menggunakan semua alat yang tersedia untuk menyeimbangkan pasar energi.
Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh mengatakan dia memperkirakan sedikit surplus di sisi pasokan minyak tahun depan.
Menteri Energi dan Industri Uni Emirat Arab Suhail al-Mazrouei mengatakan OPEC dan sekutunya sedang memantau pasar minyak global, dan bahwa tingkat kesesuaiannya sama dengan yang sebelumnya diumumkan pada pertemuan komite pemantauan bersama menteri OPEC + terakhir.
Sementara itu, Ekuador, salah satu anggota terkecil dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, mengatakan akan meninggalkan blok 14-negara mulai 1 Januari karena masalah fiskal. Ekuador akan menjadi negara kedua yang menarik diri dari OPEC pada tahun lalu setelah kepergian Qatar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak berpotensi lanjutkan pelemahan setelah data EIA menunjukkan kenaikan pasokan minyak mentah mingguan AS. Buruknya data ekonomi AS juga menekan harga minyak. Harga minyak akan bergerak di kisaran Support $ 52,30-$ 51,80, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 53,30-$ 53,80.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting