Harga Minyak Naik Terdukung Harapan Pertemuan Dagang AS-China

816

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak naik pada hari Senin (07/10) terdukung harapan pembicaraan perdagangan AS-China.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berada di $ 53,43, naik 62 sen atau 1,17%.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 53 sen atau 0,91% menjadi $ 58,90 per barel.

Kedua kontrak berjangka berakhir pekan lalu dengan penurunan lebih dari 5% setelah data manufaktur suram dari Amerika Serikat dan China, dengan perselisihan perdagangan kedua negara besar yang merusak prospek ekonomi global.

Sebagai upaya untuk menghasilkan kesepakatan, para pejabat AS dan China akan bertemu di Washington pada 10-11 Oktober.

Di sisi penawaran, kerusuhan anti-pemerintah yang mematikan telah mencengkeram Irak, produsen terbesar kedua di antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak.

Ekspor minyak Irak sebesar 3,43 juta barel per hari (bph) dari terminal Basra dapat terganggu jika ketidakstabilan berlangsung selama berminggu-minggu.

Ladang minyak utama Buzzard di Laut Utara Britania juga ditutup untuk pekerjaan perbaikan pipa, kata CNOOC Cina, Jumat.

National Oil Corporation (NOC) Libya mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka akan menutup ladang minyak Faregh di pelabuhan Zueitina untuk jadwal pemeliharaan dari Senin hingga 14 Oktober. Tetapi para analis mengatakan dimulainya kembali produksi Arab Saudi setelah serangan 14 September dapat melemahkan reli harga.

Meskipun ada kenaikan pada hari Senin, Brent masih turun lebih dari 20% dari puncak 2019 di $ 75,60 per barel yang tercatat di bulan April.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo mengatakan masih terlalu dini bagi kelompok untuk membahas pengurangan produksi minyak yang lebih dalam untuk mendukung harga, kantor berita Rusia TASS melaporkan pada hari Senin.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya harga minyak berpotensi naik dengan adanya harapan kesepakatan dalam pertemuan AS-China pada akhir pekan ini. Namun jika sentimen pesimisme perang dagang muncul lagi, akan menekan harga minyak. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran resistance $ 53,90-$ 54,40 , namun jika harga turun akan bergerak dalam kisaran support $ 52,90-$ 52,40.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here