(Vibiznews – Commodity) Harga Minyak naik pada hari Rabu (09/10) menyusul laporan media bahwa Cina terbuka untuk menyetujui kesepakatan perdagangan parsial dengan Amerika Serikat, sementara kerusuhan di anggota OPEC Irak dan Ekuador juga mendukung harga.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS berada di $ 53,21, naik 58 sen atau 1,10 persen.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 63 sen atau 1,08 persen menjadi $ 58,87 per barel.
Para negosiator dari Amerika Serikat dan China, dua ekonomi teratas dunia, akan bertemu di Washington pada hari Kamis dalam upaya terbaru untuk menuntaskan kesepakatan yang bertujuan mengakhiri sengketa perdagangan yang telah lama berjalan yang telah memperlambat pertumbuhan global.
Ketegangan antara kedua belah pihak meningkat minggu ini ketika Amerika Serikat memberlakukan pembatasan visa pada pejabat Cina dan menempatkan beberapa perusahaan besar China dalam daftar hitam.
China masih terbuka untuk menyetujui kesepakatan perdagangan parsial, Bloomberg melaporkan pada hari Rabu, mengutip seorang pejabat dengan pengetahuan langsung tentang pembicaraan tersebut.
Financial Times juga melaporkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, bahwa China menawarkan untuk meningkatkan pembelian tahunan produk pertanian A.S. sebagai bagian dari upaya untuk mengamankan perjanjian perdagangan sementara dengan Washington.
Turki mengatakan, Rabu, pasukannya akan segera melintasi perbatasan Suriah, melancarkan serangan yang menurut para analis dapat berdampak pada ekonomi dan harga energi di wilayah Kurdistan.
Protes anti-pemerintah juga mengancam produksi minyak di Ekuador dan Irak, anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak.
Kepala Eksekutif Saudi Aramco Amin Nasser mengatakan pada hari Rabu bahwa tidak ada keraguan Iran berada di belakang serangan September terhadap fasilitas minyak Saudi, dan memperingatkan pemogokan seperti itu dapat terus berlanjut jika tidak ada tanggapan internasional yang terpadu.
Sementara itu di Amerika Serikat, pasokan minyak mentah naik 4,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 4 Oktober menjadi 422 juta, data dari American Petroleum Institute menunjukkan. Analis memperkirakan peningkatan 1,4 juta barel.
EIA mengatakan produksi minyak mentah AS diperkirakan akan naik 1,27 juta barel per hari pada 2019 ke rekor 12,26 juta barel per hari.
Malam nanti akan dirilis data pasokan minyak mentah mingguan AS oleh EIA yang diindikasikan terjadi penurunan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya harga minyak berpotensi naik dengan harapan kesepakatan parsial perdagangan AS-China, juga hambatan produksi di beberapa negara anggota OPEC meningkatkan harga. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting